TOKYO, KOMPAS.com - Kepolisian Tokyo sedang menyelidiki kasus bunuh diri seorang petugas polisi lalu lintas, yang diduga terkait insiden serangan bermobil pada Malam Tahun Baru.
Sehari setelah insiden, seorang petugas berusia 36 tahun dari Departemen Lalu Lintas ditemukan telah tewas di ruang bawah tanah Kantor Polisi Harajuku.
Polisi tersebut diketahui sebagai orang yang bertugas dan bertanggung jawab untuk lalu lintas di lokasi dekat insiden serangan mobil terjadi.
"Petugas tersebut ditemukan dengan luka di kepala. Dia memegang pistol di tangan kanannya dan sebutir peluru telah ditembakkan dari pistol tersebut," kata juru bicara Kepolisian Tokyo kepada AFP, Senin (7/1/2019).
Baca juga: Kerumunan di Tokyo Ditabrak Mobil Saat Malam Tahun Baru, 9 Terluka
"Saat ini kami sedang menyelidiki mengapa hal ini terjadi," tambah juru bicara itu tanpa memberi keterangan lebih lanjut.
Menurut laporan NHK, yang mengutip sumber-sumber dari kepolisian, petugas yang diduga bunuh diri tersebut bertugas di Distrik Harajuku pada Malam Tahun Baru dan berada di dekat lokasi kejadian.
Disampaikan dalam pemberitaan, petugas itu diduga mengalami intimidasi di tempat kerja. Akibat tekanan tersebut, petugas itu kemudian dipercaya melakukan bunuh diri.
Polisi disebut menemukan pesan bunuh diri yang ditulis oleh korban, namun tidak memberikan rincian mengenai isi pesan tersebut.
Insiden serangan bermobil terjadi di kawasan Takeshita Street, Distrik Harajuku, beberapa menit usai pergantian tahun, Selasa (1/1/2019) dini hari.
Seorang pria bermobil secara sengaja menabrak kerumunan pejalan kaki dan menyebabkan setidaknya sembilan orang luka, dengan salah satu di antaranya mengalami luka serius.
Pelaku, yang diketahui bernama Kazuhiro Kusakabe, berusia 21 tahun, langsung ditahan oleh petugas dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan.
Pelaku ditahan dengan tuduhan percobaan pembunuhan dan akan segera menjalani persidangan.
Diberitakan NHK, pelaku mengatakan dia sengaja menabrakkan mobilnya ke arah orang-orang sebagai tindak pembalasan atas hukuman mati. Belum diketahui maksud pernyataan pelaku.
Baca juga: Terbukti Batasi Kuota Mahasiswi, Universitas di Tokyo Minta Maaf
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.