Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pemilu, 10.500 Aktivis Oposisi Ditahan Otoritas Bangladesh

Kompas.com - 25/12/2018, 23:43 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

DHAKA, KOMPAS.com - Otoritas Bangladesh dilaporkan telah menangkap hingga lebih dari 10.000 aktivis oposisi dalam tindakan keras yang dilakukan pemerintah menjelang digelarnya pemilihan umum akhir pekan ini.

Angka tersebut dirilis setelah Amerika Serikat mendesak kepada pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina agar mengambil tindakan untuk memastikan pemilu bebas yang dilangsungkan pada Minggu (30/12/2018).

Pihak partai oposisi menyebut penangkapan yang dilakukan sejak diumumkannya pemilu pada 8 November lalu bertujuan untuk menciptakan "iklim ketakutan".

Baca juga: Jelang Pemilu, Bangladesh Tutup Akses ke Kamp Pengungsi Rohingya

Oposisi utama, Partai Nasionalis Bangladesh (BNP), menyebut sebanyak 7.021 anggotanya telah ditahan, termasuk pemimpinnya Khaleda Zia yang dijatuhi hukuman penjara tujuh tahun.

Sementara partai oposisi Islam, Jamaat-e-Islami, mengatakan lebih dari 3.500 pengikutnya telah ditahan otoritas Bangladesh.

Meski partai itu telah dilarang ikut serta dalam pemilihan, namun tetap memiliki kandidat yang ambil bagian di bawah naungan BNP.

"Setiap hari sekitar 80 hingga 90 aktivis kami ditangkap di seluruh penjuru negeri. Penangkapan ini telah menciptakan iklim ketakutan di masyarakat," kata sekretaris jenderal partai Jamaat, Shafiqur Rahman, kepada AFP, Selasa (25/12/2018).

Juru bicara kepolisian Bangladesh, Sohel Rana tidak membantah adanya penangkapan, namun juga mengkonfirmasi jumlah orang yang ditahan.

Rana juga menegaskan bahwa kepolisian tidak pernah melakukan penangkapan yang tidak diperlukan atau tanpa surat perintah penangkapan.

"Kami tidak pernah menargetkan siapa pun kecuali mereka melanggar hukum. Mereka yang ditahan mendapat surat perintah khusus penangkapan," katanya.

Baca juga: Bangladesh Terjunkan 20.000 Tentara Paramiliter Pascakampanye Mematikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com