Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Hujan Meteor Pertama Tercatat Manusia

Kompas.com - 12/11/2018, 10:41 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hujan meteor yang melintasi angkasa tentu menjadi tontonan yang indah pada malam hari. Ini terlihat seperti benda yang memancarkan cahaya atau kembang api dengan kecepatan tinggi.

Adapun, hujan meteor terjadi karena adanya serpihan meteoroid yang memasuki atmosfer bumi. Biasanya, meteoroid ini akan habis dan hancur sebelum sampai permukaan bumi. Betapa uniknya jika kita bisa mengabadikan momen langka tersebut.

Hari ini 219 tahun yang lalu, tepatnya pada 12 November 1799, hujan meteor kali pertama terekam, yang dilakukan oleh seorang astronom Amerika Serikat bernama Andres Ellicott Douglass. Astronom kelahiran Vermont ini melihat hujan meteor Leonids melalui kapal di Florida Keys.

Dilansir History.com, Douglass menuliskan dalam sebuah jurnal bahwa seluruh surga terlihat, seolah mendapat penerangan dari roket-roket yang beterbangan di langit. Roket itu terbang ke arah tak terhingga.

Harapan Douglass, salah satu pecahan dari meteor itu jatuh di dekat kapalnya, namun semua itu tak terjadi sesuai harapan.

Dari semua catatan mengenai meteor, catatan junal Douglass merupakan tulisan pertama yang diketahui mengenai hujan meteor di Amerika Utara.

Baca juga: Meteor Meledak di Langit Amerika, Apa Spesialnya?

Hujan meteor Leonids merupakan "agenda" rutin setiap 33 tahun atau lebih, yang berasal dari serpihan Komet Tempel-Tuttle. Ketika komet ini terlihat, Leonids bisa menghasilkan kecepatan hingga beberapa ribu meteor per jam. Seketika, langit menjadi cerah dengan banyaknya sinar yang melintasi angkasa.

Douglass menyaksikan hujan meteor Leonids perdana kala itu, yang menjadi inspirasi studi mengenai meteor selanjutnya.

Setelah 33 tahun berselang, pada 12-13 November 1833, hujan meteor Leonids kembali turun. Selama beberapa jam setelah matahari terbenam pada 12 November, beberapa astronom mencatat jumlah meteor yang tidak biasa.

Langit-langit diterangi oleh meteor yang beterbangan. Ribuan meteor berpadu dengan kecepatan tinggi.

Muncul November

Meteor Leonids adalah meteor-meteor yang berada di arah rasi bintang Leo. Dari sinilah namanya diambil, karena meteor-meteor yang melesat muncul dari pusat radian di atas rasi bintang Leo.

Revolusi bumi akan membawa bumi berdekatan dengan lokasi serpihan-serpihan itu, sehingga memungkinkan beberapa serpihan memasuki atmosfer bumi yang terbakar serta tampak sebagai bola-bola cahaya.

Ukuran serpihan-serpihan berupa debu dan es itu rata-rata tak lebih besar dari butiran pasir. Namun, ada beberapa yang sebesar biji kacang atau kelereng.

Meteor itu bergerak berlawanan dengan arah gerakan bumi. Kecepatan gerak meteor ini bisa mencapai 72 kilometer per detik.

Jumlah meteor yang melesat setiap tahun berubah-ubah tergantung bagian yang bersinggungan dengan atmosfer bumi. Biasanya hujan meteor ini akan muncul pada pertengahan November.

Pada 1999-2002, pernah terjadi fenomena badai meteor ini, karena ribuan meteor Leonid bisa disaksikan setiap jamnya hingga mirip badai meteor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com