YUNNAN, KOMPAS.com - Sebuah bola api yang diduga kuat sebagai meteor terlihat melintas di atas langit di barat daya China, pada Jumat (1/6/2018) pekan lalu.
Meteor tersebut terlihat pada pukul 9.40 malam waktu setempat di langit kota Xishuangbanna, provinsi Yunnan, yang berbatasan dengan Myanmar dan Laos.
Rekaman saat meteor melintas di langit China tersebut banyak dibagikan di dunia maya.
Incredible moment: A meteorite was captured in the city of Jinghong, southwest China's #Yunnan Province on Friday and lit up the night sky. pic.twitter.com/fuM14KpuQ0
— People's Daily,China (@PDChina) 2 Juni 2018
Usai kejadian tersebut, warga di wilayah pedesaan Menghai mulai menemukan pecahan batu yang diduga berasal dari meteor tersebut.
Penemuan batu-batuan luar angkasa itu memicu terjadinya perburuan oleh penduduk desa, ilmuwan dan para pengamat perbintangan.
Baca juga: Salah Prediksi, Asteroid Ini Hanya Lewat Indonesia dan Jatuh di Afrika
Hingga Senin (3/6/2018) petang, sebanyak 200 batu meteor diklaim telah ditemukan dengan besaran yang besar mencapai beberapa ratus gram. Demikian diberitakan laman berita Thepaper.cn dilansir SCMP.
Bongkahan batu meteor tersebut kemudian dijual hingga 50.000 yuan (lebih dari Rp 108 juta) per gram.
Harga tersebut jauh di atas harga batuan luar angkasa yang biasanya hanya sekitar 100 yuan (sekitar Rp 200.000) per gram. Demikian menurut laporan pemerintah setempat.
Otoritas setempat memperingatkan warga bahwa batu-batuan luar angkasa tersebut akan lebih bernilai ilmiah bagi penelitian daripada sekadar dijual untuk para kolektor.
"Kami mengharap agar warga dapat berpikir lebih rasional tentang kejadian ini dan tidak membabi buta dengan percaya dapat kaya dalam semalam dengan menemukan batu meteor," kata pemerintah dalam pernyataannya.
Kejadian serupa juga sempat terjadi pada bulan Oktober tahun lalu, saat berlangsungnya Festival Pertengahan Musim Gugur di Yunnan. Kala itu sebuah bola api juga terlihat melintasi langit China.
Baca juga: Perusahaan Jepang Berencana Menjual Hujan Meteor Buatan
Menurut catatan NASA dari kota Lijiang, meteor tersebut memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan lebih dari 52.000 kilometer per jam dan membawa energi setara 540 ton bahan peledak.
Peristiwa meteor terbesar yang tercatat pernah melintas China yakni pada 2009 yang diyakini membawa energi setara dengan 2.300 ton bahan peledak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.