Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/10/2018, 05:35 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com - Departemen Pertahanan AS memutuskan untuk menarik sementara seluruh armada jet tempur siluman F-35 mereka menyusul terjadinya insiden jatuhnya salah satu pesawat canggih itu.

Penarikan dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti jatuhnya varian jet tempur F-35B saat terbang di Beaufort County, dekat Pangkalan Korps Marinir Beaufort pada 28 September lalu.

Melansir dari data awal yang dimiliki Korps Marinir, jet tempur F-35B tersebut menunjukkan adanya potensi permasalahan dengan tabung bahan bakar.

"Dinas AS bersama rekan-rekan internasional telah menghentikan sementara operasi penerbangan F-35 selama perusahaan melakukan inspeksi seluruh tabung bahan bakar yang ada pada semua pesawat F-35," kata Joe Della Vedora, juru bicara dari program F-35 dilansir AFP.

Baca juga: Jet Tempur Termahal AS F-35 untuk Pertama Kalinya Jatuh

Ditambahkan Vedora, tabung bahan bakar tersebut bakal diganti seluruhnya, setelahnya pesawat-pesawat tersebut akan dikembalikan ke status operasional.

Proses inspeksi diharapkan dapat selesai dalam waktu 24-48 jam.

Menurut data dari Pentagon, sebanyak 320 unit jet tempur F-35 telah dikirim secara global ke sejumlah negara yang telah membelinya, termasuk Israel dan Inggris.

Namun, militer Inggris mengatakan, langkah yang diambil Pentagon tidak memengaruhi seluruh F-35 miliknya dan hanya menghentikan beberapa misi terbang.

"Uji coba penerbangan F-35 dari kapal induk HMS Queen Elizabeth sedang berlangsung dan program tersebut tetap sesuai jadwal untuk memberi angkatan bersenjata kami kemampuan yang penting," kata juru bicara kementerian pertahanan Inggris.

Sementara itu, tindakan pencegahan juga dilakukan militer Israel dengan menjalankan sejumlah tes terhadap F-35 miliknya.

"Namun, jika pesawat diperlukan untuk menjalani misi operasional maka F-35I akan selalu siap sedia," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Israel.

Pada Rabu (10/10/2018), Defense News mengabarkan bahwa Menteri Pertahanan Jim Mattis telah memerintahkan Angkatan Udara dan Angkatan Laut untuk membuat armada utamanya, termasuk jet siluman F-35, agar selalu 80 persen siap menjalani misi sepanjang tahun.

Baca juga: Jet Tempur Termahal AS F-35 Digunakan dalam Operasi Sungguhan

Program jet tempur siluman F-35 milik AS telah mulai diluncurkan sejak awal 1990-an. Jet tempur F-35 yang merupakan pesawat generasi kelima itu saat ini selalu disebut sebagai sistem persenjataan paling mahal dalam sejarah AS.

Program itu diperkirakan menghabiskan biaya sekitar 400 miliar dollar (sekitar Rp 6.000 triliun) dan direncanakan dapat memproduksi hingga 2.500 unit pesawat tempur.

Bahkan, setelah memperhitungkan biaya perawatan dan pelayanan untuk F-35 selama masa aktif hingga 2070, biaya keseluruhan program diperkirakan membengkak hingga 1,5 triliun dollar (Rp 22.000 triliun).

.

.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com