Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senat AS Sahkan Larangan Jual Jet Tempur Termahal F-35 ke Turki

Kompas.com - 19/06/2018, 13:26 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Senat Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengesahkan peraturan yang melarang penjualan jet tempur F-35 ke Turki.

Diwartakan Radio Free Europe Selasa (19/6/2018), Senat telah membahas undang-undang tersebut pada Senin (18/6/2018), dan lolos dengan perbandingan suara 85-10.

House of Representatives lebih dahulu mengesahkan peraturan sejenis. Kini, Senat dan House bakal menggabungkan aturan mereka sebelum menyerahkan ke Presiden Donald Trump.

Baca juga: Israel Gunakan Jet Tempur Termahal AS F-35 dalam Operasi Sungguhan

Baik Senat dan House berusaha memblokir penjualan jet tempur generasi kelima tersebut setelah Turki membeli sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia.

Senat bakal mencegah pengiriman hingga memastikan Trump menyatakan bahwa Turki tidak akan membeli peralatan tempur dari Rusia.

F-35, jet tempur multiperan bermesin tunggal, diklaim merupakan program sistem utama persenjataan termahal yang dibuat AS.

Sebab, hingga masa program berakhir pada 2070 mendatang, AS total harus mengeluarkan dana sebesar 1.508 triliun dolar AS.

Pesawat dengan kecepatan maksimal hingga 1,6 Mach, setara dengan 1.960 km per jam tersebut menuai kritikan baik dari AS maupun sekutunya.

Sebab, harga pesawat tersebut dianggap sangat mahal, yakni mencapai 100 juta dolar, atau sekitar Rp 1,4 triliun, per unit.

Turki dilaporkan telah melakukan pemesanan 100 jet tempur siluman itu dari pabrikan Lockheed Martin, dan sudah membayar 800 juta dolar AS, setara Rp 11 triliun.

Adapun Turki telah menjalin kesepakatan pembelian sistem rudal berharga 400 juta dolar, sekitar Rp 5,5 triliun, per unit dari Moskwa sejak 2016.

Pembelian sistem pertahanan yang bisa merontokkan sasaran dari jarak 400 kilometer itu menuai reaksi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

NATO telah memperingatkan Turki sebagai anggota bahwa S-400 tidak sesuai dengan sistem pertahanan mereka. Namun, Ankara tetap melanjutkan pembelian.

"Kami membeli S-400 tidak hanya untuk disimpan di gudang. Kami akan menggunakannya apabila dibutuhkan," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Baca juga: Erdogan: Kami Beli S-400 Bukan Hanya untuk Disimpan di Gudang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com