Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Venezuela Klaim Migrasi Massal Warganya adalah Hal Normal

Kompas.com - 04/09/2018, 08:44 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber VOA News

CARACAS, KOMPAS.com - Pemerintah Venezuela menilai aksi migrasi massal penduduk merupakan hal normal di antara negara anggota OPEC.

Pernyataan itu dilontarkan oleh Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez seperti yang dikutip dari VOA News, Senin (3/9/2018).

Dia berpendapat, situasi migrasi massal penduduknya hanyalah masalah yang dibesar-besarkan untuk membenarkan intervensi kekuatan asing.

Baca juga: Venezuela Klaim Ribuan Warganya yang Mengungsi Ingin Kembali

"Ada niat untuk mengubah aliran migrasi yang normal menjadi krisis kemanusiaan untuk membenarkan intervensi internasional di Venezuela," katanya.

"Kami tidak akan membiarkan hal itu," imbuhnya.

PBB menyebut eksodus warga Venezuela keluar dari negaranya hampir mendekati krisis seperti situasi pengungsi di Mediterania.

Dia mengkritik lembaga asing yang mengutip angka emigrasi Venezuela dari negara lain, sementara angka-angka dari pemerintah Venezuela tidak dipakai.

PBB dan organisasi pengungsi menyatakan pada bulan lalu bahwa ada 2,3 juta penduduk Venezuela yang saat ini berada di luar negaranya.

Banyak warga yang meninggalkan negara itu dengan berjalan kaki melalui Kolombia untuk menghindari hiperinflasi dan kekurangan pangan.

Sementara, Ekuador, Peru, dan Chile berusaha untuk mempersiapkan arus pendatang yang terus bertambah.

Baca juga: Melarikan Diri ke Brasil, Pengungsi Asal Venezuela Jadi Tunawisma

Kolombia, Peru, dan Ekuador pada pekan lalu juga telah meminta bantuan internasional untuk mengelola lonjakan migrasi.

Sejak tahun 2014, lebih dari 2 juta orang Venezuela telah meninggalkan negaranya. Mereka melarikan diri dari krisis ekonomi parah karena kekurangan makanan, obat-obatan, dan barang-barang kebutuhan pokok.

Warga yang meninggalkan Venezuela mengatakan, mereka bermigrasi karena mereka tidak bisa mendapatkan perawatan medis yang mereka butuhkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com