Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunuh Teman demi Dapatkan Anaknya, Wanita Ini Dipenjara 30 Tahun

Kompas.com - 31/08/2018, 14:18 WIB
Retia Kartika Dewi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MELBOURNE, KOMPAS.com –Seorang wanita berusia 47 tahun mendapat hukuman penjara setelah membunuh teman yang tinggal serumah dengannya.

Christine Lyons telah merencanakan pembunuhan kepada Samantha Kelly (39) agar dia bisa menjadi ibu bagi keempat anaknya di 2016.

Diberitakan Daily Mirror Kamis (30/8/2018), setelah membunuh, Lyons mengganti nama semua anak Kelly dengan nama yang dikehendakinya.

Baca juga: Pria di Depok Membunuh karena Cemburu Istrinya Dibonceng Mantan Pacar

Lyons yang tidak bisa punya keturunan tinggal bersama Kelly dan dua pria, Peter Arthur serta mantan kekasih Lyons, Ronald, di kota Bendigo.

Keempat anak yang berusia antara enam tahun hingga 11 bulan itu tinggal di rumah utama. Sedangkan Kelly berada di bungalow halaman belakang.

Dari dokumen Pengadilan Victoria, Lyons yang begitu ingin punya anak sempat meminta teman-temannya agar diizinkan mengadopsi anak mereka.

Namun, karena tak ada yang setuju, maka dia mulai mengincar anak Kelly. Lyons mulai merencanakan pembunuhan terhadapnya.

Niatnya untuk mengambil anak Kelly mendapatkan dukungan dari Arthur dan Ronald. Usaha pertama 20 Januari 2016.

Saat itu, Arthur dan Ronald memberikan minum Kelly minuman dari berbagai obat penenang untuk membunuhnya.

Upaya itu gagal. Karena itu tiga hari kemudian, Arthur berinisiatif menyerang Kelly menggunakan palu.

Dia memukulkan palu itu ke kepala Kelly sebanyak tujuh kali. Dibantu Ronald, Arthur menguburkan jenazah Kelly di tepi sungai kecil.

Setelah pembunuhan tersebut, Lyons mengambil semua anak Kelly, menamai ulang, bahkan memindahkan sekolah mereka.

Keluarga Kelly yang khawatir kemudian melapor ke polisi. Awalnya, ketiga pelaku mengatakan bahwa dia pergi di tengah malam.

Ketiganya mengatakan korban sudah jenuh untuk mengurus anak-anaknya. Beberapa hari kemudian, polisi menemukan jenazah Kelly.

Dari hasil penyelidikan, didapati bahwa Lyons menjadi otak dari pembunuhan yang sebelumnya direncanakan itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com