Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Larang Orangtua Main "Handphone" Saat Anaknya Berenang

Kompas.com - 16/08/2018, 13:26 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BERLIN, KOMPAS.com - Asosiasi Penyelamat Jerman (DLRG) memberikan peringatan kepada orangtua agar tidak bermain handphone saat bermain dengan anak di kolam renang maupun danau.

Dilansir Newsweek Rabu (15/8/2018), peringatan itu dikeluarkan setelah angka kematian akibat tenggelam tinggi di 2018 ini.

Dari data yang dipaparkan DLRG, total 279 orang tewas tenggelam dalam tujuh bulan pertama 2018. Sedangkan dalam data yang sama di 2017, tercatat 242 orang tenggelam.

Baca juga: Terpeleset Saat Mencuci, Siswi SMA Tenggelam di Sungai

Juru bicara DLRG, Achim Wiese menjelaskan, di antara 279 kasus tenggelam melibatkan 20 orang anak berusia di bawah 15 tahun.

"Kepada orangtua maupun kakek nenek tolong camkan ini. Ketika anak maupun cucu Anda berada di air, segera jauhkan ponsel Anda," tegas Wiese.

Dilaporkan terdapat enam kasus orang tenggelam di rentang usia 5-83 tahun hanya dalam 24 jam di akhir Juli. Kejadian tersebut terjadi di sungai, danau, maupun Laut Baltik.

The Telegraph memberitakan, kasus terbaru melibatkan seorang bocah berusia tujuh tahun yang tewas tenggelam ketika berenang dengan saudaranya di Bavaria.

Peter Harzheim dari Federasi Pengawas Kolam Renang Jerman menuturkan, saat ini orangtua hanya menganggap kolam sebatas taman kanak-kanak.

Harzheim menjelaskan di masa lampau, orangtua pasti bakal memperhatikan anak mereka berenang atau saat berada di tepi danau.

"Saat ini, mereka lebih sibuk dengan ponselnya. Mereka tidak memperhatikan anak mereka yang bermain sendirian," keluh Harzheim.

Sekolah juga patut bertanggung jawab atas meningkatnya kasus orang tenggelam karena siswanya tak diwajibkan belajar berenang.

Kecaman itu dilontarkan juru bicara Asosiasi Berenang Jerman, Axel Dietrich. Dia berujar, kebanyakan orang tak tahu bagaimana bersikap ketika berada di air.

Dia menyatakan, kebanyakan kasus tenggelam yang terjadi di musim panas terjadi karena orang-orang tak mengetahui berapa temperatur air di sana.

"Selain itu, ketika mereka sedang berenang dan tiba-tiba mengalami kram, mereka tak tahu harus berbuat apa," terang Dietrich.

Jerman bukan satu-satunya negara di Eropa yang melaporkan peningkatan kasus tenggelam sepanjang 2018 ini.

Di Polandia, tercatat 244 orang tenggelam sejak April. Juru bicara kepolisian, Michal Gavel berkata, kebanyakan karena pengaruh alkohol.

Adapun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan data 360.000 orang tewas tenggelam setiap tahunnya.

Baca juga: Mahasiswa Asal Malang Tewas Tenggelam di Danau Trebgaster Jerman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com