Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Diteror" Bayi Tupai, Pria di Jerman Minta Pertolongan Polisi

Kompas.com - 11/08/2018, 10:30 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

KARLSRUHE, KOMPAS.com - Seorang pria di Jerman menghubungi nomor gawat darurat kepolisian. Bukan untuk melaporkan tindak kejahatan, namun karena dia diteror bayi tupai.

Diwartakan Deutsche Welle, Jumat (10/8/2018), tupai itu terus mengejar pria tersebut hingga dia membutuhkan polisi untuk mengatasi situasi.

Petugas pun menanggapi permintaannya dan mengirim mobil patroli untuk membantu.

"Tolong, saya dikejar-kejar tupai," kata pria tersebut kepada polisi di Karlsruhe.

Baca juga: Hewan Semacam Tupai Muncul dari Lubang Kloset

Polisi menyatakan, bayi tupai mungil itu terpisah dari induknya. Situasi dapat terkendali dengan sendirinya ketika bayi tupai terlelap tidur.

"Ini sering terjadi, saat tupai kehilangan ibu dan mencari penggantinya," kata juru bicara polisi Christina Krenz, seperti dikutip dari ABC.

"Hewan itu bisa sangat gigih. Tidak hanta berlari di belakang seseorang, tapi sepenuhnya terpaku pada mereka," imbuhnya.

Dia yakin hal tersebut yang membuat si pria takut dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, sehingga memanggil polisi.

"Tupai ini akan menjadi maskot baru, dan diberi nama: Karl-Friedrich," kicau kepolisian Karlsruhe.

Petugas membawa Karl-Friedrich ke kantor polisi, sebelum dipindahkan ke tempat perawatan hewan. Binatang pengerat itu kini berada di tempat perlindungan dan dirawat dengan baik.

Bayi tupai memang terkadang mengejar orang tanpa henti, ketika merasa kelaparan atau membutuhkan pertolongan.

Karl-Friedrich bukan satu-satunya tupai yang "meneror" manusia, seorang pria di Bonn, Jerman, mengubungi polisi karena mendengar suara dari ruang bawah tanahnya.

Sang pria yang ketakutan menduga suara itu berasal dari penyusup. Setelah polisi tiba di lokasi, mereka menemukan suara keributan berasal dari seekor tupai.

Polisi menamai tupai itu David Haselnuss (hazelnut), pelesetan nama aktor Davis Hasselhoff.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com