Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/08/2018, 14:28 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

KOMPAS.com - Nama-nama seperti Verdun, Somme, Paschendaele, Ypres, Belleau Wood dan sederet lokasi lain di wilayah utara Perancis dan Belgia selalu mengingatkan akan keganasan Perang Dunia I.

Di tempat-tempat itulah jutaan pria bertempur dan tewas hanya untuk memperebutkan beberapa meter tanah demi kesetiaan kepada negara masing-masing.

Namun, Battle of Amiens atau kemudian disebut sebagai "Serangan 100 Hari" dan tepat terjadi 100 tahun yang lalu merupakan pertempuran terpenting karena menjadi awal dari akhir konflik berdarah ini.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: AS Resmi Terlibat dalam Perang Dunia I

Satu abad yang lalu, pertempuran di kota yang seharusnya tenang ini menjadi awal berakhirnya perang parit yang sudah berlangsung empat tahun sekaligus menjadi awal kekalahan Jerman.

Bagi pasukan sekutu yang terdiri dari Inggris, Australia, Perancis, Kanada, dan Amerika Serikat, pertempuran Amiens menjadi kulminasi dari inovasi teknologi dan taktik perang modern.

Sekutu mengerahkan 500 tank, 2.000 pesawat terbang, dan 2.000 persenjataan artileri dalam pertempuran itu.

Dan hanya dalam waktu tiga hari sekutu bisa mendesak hingga 12 mil atau sekitar 12 kilometer ke wilayah Jerman.

Kemajuan hingga 19 kilometer ini nyaris tak pernah terbayangkan selama empat tahun perang parit yang amat brutal itu.

Pertempuran Amiens bukan sekadar awal dari akhir Perang Dunia I. Sejumlah sejarawan menilah "orkestra" tank, artileri, pesawat terbang, dan infantri ini menjadi awal kelahiran taktik perang gabungan modern.

Sebab, sebagian besar bayangan Perang Dunia I adalah perang parit di mana para prajurit berkubang dengan lumpur, dihujani bom, lalu dibantai senapan mesin saat maju ke garis pertahanan musuh.

Namun, di Amiens yang terjadi adalah pergerakan dinamis dan cepat pasukan dan peralatan perang. Demikian penjelasan Catherine Long, dari Imperial War Museum di London, Inggris.

Baca juga: 5 Teknologi Militer yang Diciptakan di Masa Perang Dunia I

Di sisi lain, taktik baru ini juga mengagetkan para prajurit yang sebagian besar tidak mengenal pergerakan militer semacam itu.

Saat pertempuran berakhir, sebanyak 46.000 prajurit sekutu tewas atau terluka sementara korban di pihak Jerman mencapai 75.000 personel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com