Salin Artikel

Pertempuran Amiens, Awal dari Akhir Perang Dunia I

Di tempat-tempat itulah jutaan pria bertempur dan tewas hanya untuk memperebutkan beberapa meter tanah demi kesetiaan kepada negara masing-masing.

Namun, Battle of Amiens atau kemudian disebut sebagai "Serangan 100 Hari" dan tepat terjadi 100 tahun yang lalu merupakan pertempuran terpenting karena menjadi awal dari akhir konflik berdarah ini.

Satu abad yang lalu, pertempuran di kota yang seharusnya tenang ini menjadi awal berakhirnya perang parit yang sudah berlangsung empat tahun sekaligus menjadi awal kekalahan Jerman.

Bagi pasukan sekutu yang terdiri dari Inggris, Australia, Perancis, Kanada, dan Amerika Serikat, pertempuran Amiens menjadi kulminasi dari inovasi teknologi dan taktik perang modern.

Sekutu mengerahkan 500 tank, 2.000 pesawat terbang, dan 2.000 persenjataan artileri dalam pertempuran itu.

Dan hanya dalam waktu tiga hari sekutu bisa mendesak hingga 12 mil atau sekitar 12 kilometer ke wilayah Jerman.

Kemajuan hingga 19 kilometer ini nyaris tak pernah terbayangkan selama empat tahun perang parit yang amat brutal itu.

Pertempuran Amiens bukan sekadar awal dari akhir Perang Dunia I. Sejumlah sejarawan menilah "orkestra" tank, artileri, pesawat terbang, dan infantri ini menjadi awal kelahiran taktik perang gabungan modern.

Sebab, sebagian besar bayangan Perang Dunia I adalah perang parit di mana para prajurit berkubang dengan lumpur, dihujani bom, lalu dibantai senapan mesin saat maju ke garis pertahanan musuh.

Namun, di Amiens yang terjadi adalah pergerakan dinamis dan cepat pasukan dan peralatan perang. Demikian penjelasan Catherine Long, dari Imperial War Museum di London, Inggris.

Di sisi lain, taktik baru ini juga mengagetkan para prajurit yang sebagian besar tidak mengenal pergerakan militer semacam itu.

Saat pertempuran berakhir, sebanyak 46.000 prajurit sekutu tewas atau terluka sementara korban di pihak Jerman mencapai 75.000 personel.


Pertempuran ini juga menunjukkan pengaruh teknologi dalam raihan yang dicapai unit-unit militer yang terlibat.

Tentara Ketiga AD Inggris yang tidak mendapatkan dukungan tank, kesulitan menembus pertahanan Jerman. Namun, di sisi selatan, Tentara Keempat AD Inggris yang diperkuat tank dengan mudah masuk ke wilayah Jerman.

Sejak 1916, tank sudah digunakan dalam berbagai medan pertempurang Perang Dunia I. Namun, baru pada 1918, sekutu baru benar-benar paham bagaimana cara menggunakan senjata baru ini.

Amiens memang memiliki lokasi yang strategis. Kota ini dilintasi jalur kereta api dari Paris menuju kota pelabuhan Boulogne.

Selama Jerman menguasai kota ini, maka jaringan pasokan logistik bagi pasukan Sekutu akan terhambat.

Selain itu, perbukitan di sekitar Amiens memberi keuntungan bagi Jerman karena bisa mengawasi situasi di sekitar kota tersebut.

Sehingga untuk memenangkan perang, maka Sekutu harus merebut Amiens dari tangan Jerman.

Sekutu berusaha keras merahasiakan rencana menyerang Amiens agar tak bocor ke tangan Jerman.

Biasanya taktik dalam Perang Dunia I adalah memulai serangan dengan tembakan artileri sebelum infanteri menghambur maju menuju garis pertahanan lawan.

Namun, kali ini tak ada tembakan artileri. Pasukan Inggris juga meningkatkan aktivitas di Ypres di sebelah utara sebagai pengalih perhatian.

Di saat yang sama, para komandan mempersiapkan serangan di Amiens. Dan, rencana ini berjalan dengan baik.

Seragan sekutu ternyata amat mengejutkan dan di beberapa lokasi pasukan Jerman menyerah secara massal.

Bahkan sejumlah laporan menyebut, sejumlah perwira Jerman tertangkap di garis belakang saat tengah menyantap sarapan.

Kondisi ini menggambarkan betapa cepat dan terencananya pergerakan pasukan Sekutu.

Kapten AD Australia Edwin Francis Trundle menulis surat kepada istrinya Louise pada 12 Agustus, hari terakhir pertempuran Amiens.

"Semua berjalan sempurna dan semua orang amat bersemangat. Serangan kami benar-benar mengejutkan orang Jerman," kata Trundle.

Komandan AD Jerman Jenderal Erich von Ludendorff menyebut pertempuran ini sebagai hari paling kelam dalam sejarah kemiliteran Jerman.

Seorang perwira Jerman yang juga penulis Ernst Junger, yang diakui keberaniannya di masa perang, menuliskan perasaannya soal Pertempuran Amiens.

"Semua prajurit menyadari kemenangan bukan lagi milik kami," kata Junger.

Jerman tak bisa pulih dari kekalahan mengejutkan di Amiens ini dan akhirnya terpaksa meneken perjanjian gencatan senjata pada 11 November 1918.

https://internasional.kompas.com/read/2018/08/09/14282051/pertempuran-amiens-awal-dari-akhir-perang-dunia-i

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke