Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir: Jika Saya Diktator, Saya Tak Mungkin Mengundurkan Diri

Kompas.com - 03/08/2018, 15:42 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, membantah tudingan jika dia diktator ketika memimpin di periode pertama.

Pernyataan itu disampaikan Mahathir dalam wawancaranya dengan CNN, seperti dikutip The Star Jumat (3/8/2018).

Mahathir memimpin Malaysia pada 16 Juli 1981 hingga 31 Oktober 2003, dan kemudian terpilih kembali pada 9 Mei lalu.

Baca juga: Mahathir: Seandainya Bisa Saya akan Bekerja 36 Jam Sehari

Saat itu, Mahathir mendapat pertanyaan bahwa di periode pertama, dia sempat mendapat kritikan sebagai otoriter dan diktator.

PM berusia 93 tahun tersebut menjelaskan, dirinya terpilih melalui pesta demokrasi pemilihan umum (pemilu) hingga lima kali.

"Selain itu, jika saya diktator, saya tak mungkin mengundurkan diri. Namun nyatanya saya melakukannya," tegas Mahathir.

Dia menjelaskan, kesempatannya menjadi PM untuk memberikan perubahan bagi Malaysia memberikannya sebuah kepuasan.

"Ini bukan tentang jumlah gaji atau uang yang Anda hasilkan. Namun ini adalah kepuasan ketika bekerja," ujar Mahathir.

Ketua koalisi Pakatan Harapan itu melanjutkan, dia mempunyai penyesalan tatkala merampungkan periode pertamanya.

Dia menuturkan telah gagal dalam mengatasi kesenjangan ekonomi maupun perlakuan rasilis dari segelintir kelompok di Malaysia.

Pemimpin terpilih tertua di dunia itu memiliki harapan mengikis disparitas sehingga warga Malaysia dari berbagai golongan bisa menikmati kekayaan negara.

"Saya punya sedikit kesuksesan. Namun secara umum saya gagal. Anda tentu tak bisa mengubah kultur, maupun cara pandang dalam semalam," kata Mahathir.

Kini, ketika dia kembali menjadi orang nomor satu di Negeri "Jiran", visinya tak berubah. "Saya bakal mencobanya lagi," tukasnya.

Baca juga: Mahathir Kecewa Warga Tak Merespons Usul Bangun Mobnas Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com