Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netizen Tolak Niat Mahathir Mengembangkan Proyek Mobnas Baru

Kompas.com - 12/06/2018, 12:04 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber SCMP

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Niat PM Malaysia Mahathir Mohammad untuk membangun kembali industri mobil nasional memicu perdebatan di antara warga negara itu.

Sebagian besar rakyat Malaysia justru menentang rencana Mahathir yang diungkapkan saat dia melakukan kunjungan kerja ke Jepang.

Laman resmi Facebook harian The Star Online yang memuat berita soal rencana Mahathir ini mendapatkan respon luar biasa.

Berita tersebut dibagikan sebanyak 450 kali, 1.600 reaksi beragam mulai senang hingga marah, dan lebih dari 1.000 komentar yang memperdebatkan niat tersebut.

Baca juga: Proton Dibeli China, Mahathir Akan Buat Perusahaan Mobil Nasional Baru

Mayoritas netizen yang memberi komentar menyerukan agar pemerintah Malaysia lebih fokus membangun transportasi publik.

Beberapa netizen bahkan menegaskan agar pemerintahan Mahathir meneruskan pembangunan MRT fase ketiga.

Rozana Isa, seorang netizen, menilai jauh lebih menguntungkan jika pemerintah memastikan sistem transportasi publik yang aman, efisien, dan ramah pengguna berbagai usia serta mudah diakses penyandang disabilitas.

Sementara Janice Leong mengusulkan sebuah aplikasi yang menunjukkan akurasi waktu kedatangan dan keberangkatan transportasi publik.

Netizen lainnya, Austin Yap mendesak PM Mahathir agar mengikuti apa yang dia sarankan sendiri.

"Tun, Anda pergi ke Jepang untuk kebijakan memandang ke timur. Tolong, pelajari transportasipublik di Tokyo," ujar Austin.

Di Jepang, Mahathir berbicara dalam sebuah dialog dalam Konferensi Nikkei ke-24 untuk Asia Masa Depan, Senin (11/6/2018).

Saat itulah Mahathir menyampaikan, pemerintahannya memikirkan untuk memulai proyek mobil nasional baru dengan menggandeng Thailand, Korea Selatan atau Jepang sebagai partner.

Gunasagaren Kumarasamy, seorang netizen, mendesak Mahathir agar fokus mengatasi utang negara dan masalah ekonomi.

Sedangkan Prasant Ramachandranmengatakan, Malaysia seharusnya fokus meningkatkan SDM dan menciptakan para insinyur otomotif yang handal.

"Lihatlah Singapura. Mereka tak perlu industri otomotif untuk berpedan di dunia, perekonomian mereka yang menjadi kisah sukses mereka," ujar Prasanth.

Halaman:
Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com