Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Bakal Turunkan Usia Pemilih Menjadi 18 Tahun

Kompas.com - 23/07/2018, 17:43 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Mahatir Mohamad berencana untuk menurunkan usia pemilih dalam pemilu menjadi 18 tahun dari 21 tahun seperti yang berlaku saat ini.

Disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, dalam wawancaranya dengan Bloomberg, penurunan usai bagi warga pemilik hak pilih tersebut ditargetkan dapat mulai berlaku sebelum tahun pemilihan pada 2023.

Melansir dari Channel News Asia, dengan penurunan usia pemilih dalam pemilu tersebut maka jumlah pemilih akan bertambah sebanyak 3,7 juta orang.

Baca juga: Pemerintah Malaysia Cabut Aturan Penahanan Tanpa Pemeriksaan Pengadilan

Hal tersebut juga berarti jumlah pemilih yang terdaftar akan meningkat sebesar 25 persen. Demikian disampaikan Saddiq dalam laporan Bloomberg, pada Senin (23/7/2018).

"Hal ini berarti kelompok pemilih muda juga akan menjadi lebih besar dan lebih kuat. Dan karenanya, kelompok muda ini tidak akan lagi dapat dikesampingkan dari panggung politik Malaysia," kata Saddiq.

Menteri Saddiq saat ini menjadi menteri termuda di kabinet Malaysia dengan usia baru 25 tahun.

Kabinet Malaysia yang baru terbentuk berencana meminta kepada Kejaksaan Agung untuk memeriksa perundang-undangan yang perlu diubah untuk menfasilitasi perubahan usia pemilih tersebut.

Dalam pemilihan Malaysia yang dilangsungkan pada bulan Mei lalu, sebanyak 41 persen dari total 14,9 juta suara pemilih yang memenuhi syarat adalah pemilih berusia di bawah 40 tahun, dengan 1,6 juta atau sekitar 10 persen merupakan pemilih pemula.

Pada pemilihan tersebut, Partai Pakatan Harapan meraih kemenangan dengan salah satunya berkat para pemilih muda.

"Menurut saya Pakatan Harapan mengambil sepotong besar suara kaum muda yang kemudian membawa kami ke Putrajaya," kata Saddiq.

Saddiq menambahkan, para kaum muda peduli terhadap dua masalah utama, yakni yang berkenaan dengan kehidupan sehari-hari, serta menjadi bagian dari proses pembangunan bangsa.

Baca juga: Intelijen Malaysia Minta Bantuan CIA Menangkan Najib di Pemilu

"Kekuasaan harus dikembalikan kepada rakyat. Hal itu berarti membuka ruang yang lebih demokratis, dengan lebih banyak kaum muda bergabung dan menyampaikan pendapat mereka," kata Saddiq.

Namun Saddiq tidak memungkiri bahwa kesetiaan kaum pemuda kepada satu partai politik seringkali kurang.

"Mereka juga bisa menjadi orang yang akan mengeluarkan kami dari pemerintahan karena mereka tidak setia pada satu partai politik," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com