KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Sebuah surat dilaporkan ditulis dari Kantor Perdana Menteri Malaysia kepada Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat AS (CIA).
Dilansir The Star, Kamis (19/7/2018), surat itu berisi bantuan kepada CIA agar mendukung mantan PM Najib Razak dalam Pemilihan Umum Malaysia.
Surat setebal tiga halaman itu ditulis dari Divisi Riset Kantor Perdana Menteri yang merupakan unit intelijen.
Baca juga: Najib Razak Cabut Gugatan terhadap Pimpinan KPK Malaysia
Dalam surat tersebut, loyalis Najib menekankan pentingnya Direktur CIA Gina Haspel untuk mendukung politisi berusia 64 tahun itu.
Sebab, Najib diklaim merupakan sekutu utama AS di kawasan Asia Tenggara, dan terus mendukung keberadaan AS di sana.
Tanpa Najib, AS dikatakan bakal kehilangan partner di Asia Tenggara. Sebab, Filipina disebut mulai merenggangkan hubungan dengan Washington.
"Singapura dan Brunei Darussalam terlalu kecil memberi pengaruh, Indonesia sibuk dengan politik internalnya, dan negara Indo-China terlalu condong ke Beijing," bunyi surat itu.
Selain itu, geliat koalisi Pakatan Harapan dalam menantang koalisi Barisan Nasional di pemilu juga mengkhawatirkan.
Surat itu mengatakan, Pakatan Harapan mengusung Mahathir Mohamad yang notabene adalah mentor politik Najib sebagai jagoannya.
Tidak seperti Najib, surat tersebut menjelaskan bahwa Mahathir dikenal sebagai politisi anti-Barat dan anti-Semit.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.