Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Pemilu Lewat Pos, Warga Malaysia di Australia Harus Keluar Biaya

Kompas.com - 08/05/2018, 13:31 WIB
Veronika Yasinta

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Di tengah harapan besar pada perbaikan politik dan antuasiasme menyalurkan suara, warga Malaysia di luar negeri seperti Australia mengalami banyak kendala berpartisipasi pada sistem Pilihan Raya Umum (PRU) ke-14.

Pasalnya, untuk dapat memberikan haknya, warga Malaysia di Australia harus mengirimkan surat suara melalui pos dengan merogoh kocek sendiri.

Pemungutan suara akan dilakukan Rabu (9/5/2018), dengan dua kandidat yang bersaing, yaitu Perdana Menteri Najib Razak melawan mantan perdana menteri Mahathir Mohamad.

Tahun ini, pemilih di luar negeri hanya bisa mengirimkan kertas suara lewat pos.

Baca juga : Pemilu Digelar Besok, Ini Harapan Warga Malaysia dari Berbagai Etnis

Setelah mengisi surat suara, mereka harus memasukkannya ke dalam amplop di depan saksi yang harus warga negara Malaysia dan berusia di atas 21 tahun.

Untuk pemilih di luar negeri, komisi pemilu menyerahkan pengiriman kertas suara kepada Pos Malaysia, yang baru beroperasi satu pekan sebelum pemili digelar.

“Sebagian orang menerima lebih cepat daripada yang lain. Tapi banyak yang belum menerima kertas suaranya," kata Chong Yoong yang aktif di Malaysian Progressives in Australia (MPOZ).

MPOZ merupakan kelompok yang mempromosikan aktivisme dan politik di kalangan anak muda Malaysia di Australia.

"Kalau salah mengisi kertas suara, kacau. Tidak ada waktu mengirim kembali dan mendapatkan yang baru," ucapnya.

Untuk mengirimkan kertas suara yang telah diisi, mereka harus membayar sendiri dengan biaya sekitar 40 dollar Australia atau Rp 560.000 untuk jasa pos biasa, dan 80 dollar Australia atau Rp 1,1 juta untuk pengiriman kilat lewat perusahaan kurir.

Baca juga : Najib Optimistis Raih Kemenangan Telak dalam Pemilu Malaysia

Namun, tidak ada jaminan surat suara tiba sesuai dengan batas pengumpulan di Malaysia, yaitu sebelum pukul 17.00, pada 9 Mei 2018.

Kesulitan itu membuat banyak warga Malaysia di Australia seperti Nancy Chiew, memilih untuk mencari orang yang akan terbang ke Malaysia untuk titip surat suaranya.

"Ini waktu yang penting dalam sejarah kami. Semoga kami bisa mengalami perubahan menjadi negara yang lebih baik," kata Nancy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com