KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Dari desa terpencil sampai ke hutan di Kalimantan, dan kota modern Kuala Lumpur, penduduk Malaysia akan menyumbangkan suara mereka dalam pemilihan perdana menteri pada 9 Mei 2018.
Dua kandidat bakal bersaing sengit, mengingat petahana, Perdana Menteri Najib Razak, sedang menghadapi skandal korupsi pendanaan perusahaan pembangunan pemerintah Malaysia, 1MDB.
Sementara lawannya, mantan perdana menteri Mahathir Mohamad (92), sedang diselidiki oleh polisi terkait dugaan penyebaran berita palsu tentang sabotase pesawatnya.
Baca juga: Najib Optimistis Raih Kemenangan Telak dalam Pemilu Malaysia
Negara dengan jumlah populasi sejumlah 32 juta orang ini memiliki keberagaman etnis, seperti Melayu, China, dan India.
Lalu, apa harapan dari warga Malaysia dari berbagai etnis terhadap pemilu tahun ini?
Diwawancarai AFP, Noorfazilah Aziz sedang mengupas mangga yang dijualnya dari tendanya di pinggir jalan.
Janda dua anak ini mengaku masih kesulitan dalam menjalani hari-hari mengingat harga-harga produk kebutuhan terus melonjak, terutama makanan.
"Untuk kami yang tinggal di desa, pemilu itu tidak penting. Yang penting, biaya hidup," katanya.
Baca juga: Ikut Kampanye Oposisi, Dua Mantan Menteri Malaysia Dipecat dari UMNO
Selain menjual mangga, Noorfazilah juga menawarkan jagung kepada pembeli.
Noorfazilah tidak ingin mengatakan siapa kandidat yang akan dipilihnya. Namun jelas, dia ingin agar kondisi masyarakat bawah dapat meningkat lebih baik.
Tan Kim Chong, warga Malaysia yang menawarkan jasa reparasi barang elektronik ini, mengeluhkan kurangnya lapangan pekerjaan.
Dia mengatakan, tiga putra dan seorang putrinya harus lari ke Singapura untuk mendapatkan pekerjaan.
Baca juga: Jelang Pemilu Malaysia, 2 Juta Pemilih Terdaftar Tanpa Alamat Rumah
Seperti Noorfazilah, Tan tidak menyebutkan kandidat pilihannya. Fokus utamanya adalah uang, terutama nilai tukar mata uang ringgit yang mengalami penurunan tajam selama beberapa tahun terakhir.
"Kami harus memiliki seorang pemimpin yang baik, yang bisa meningkatkan nilai mata uang kita," ucapnya.
Dari toko kelontongnya di Kuala Lumpur, Khrishna Kumari Letchumanan mengatakan, politisi dari koalisi yang berkuasa telah menjanjikan perumahan baru setelah terpilih.
"Kami sudah memilih beberapa kali, tapi tetap tidak ada kemajuan," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.