Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Digelar Besok, Ini Harapan Warga Malaysia dari Berbagai Etnis

Kompas.com - 08/05/2018, 11:26 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Dari desa terpencil sampai ke hutan di Kalimantan, dan kota modern Kuala Lumpur, penduduk Malaysia akan menyumbangkan suara mereka dalam pemilihan perdana menteri pada 9 Mei 2018.

Dua kandidat bakal bersaing sengit, mengingat petahana, Perdana Menteri Najib Razak, sedang menghadapi skandal korupsi pendanaan perusahaan pembangunan pemerintah Malaysia, 1MDB.

Sementara lawannya, mantan perdana menteri Mahathir Mohamad (92), sedang diselidiki oleh polisi terkait dugaan penyebaran berita palsu tentang sabotase pesawatnya.

Baca juga: Najib Optimistis Raih Kemenangan Telak dalam Pemilu Malaysia

Negara dengan jumlah populasi sejumlah 32 juta orang ini memiliki keberagaman etnis, seperti Melayu, China, dan India.

Lalu, apa harapan dari warga Malaysia dari berbagai etnis terhadap pemilu tahun ini?

Diwawancarai AFP, Noorfazilah Aziz sedang mengupas mangga yang dijualnya dari tendanya di pinggir jalan.

Janda dua anak ini mengaku masih kesulitan dalam menjalani hari-hari mengingat harga-harga produk kebutuhan terus melonjak, terutama makanan.

"Untuk kami yang tinggal di desa, pemilu itu tidak penting. Yang penting, biaya hidup," katanya.

Baca juga: Ikut Kampanye Oposisi, Dua Mantan Menteri Malaysia Dipecat dari UMNO

Selain menjual mangga, Noorfazilah juga menawarkan jagung kepada pembeli.

Tan Kim Chong (62). (AFP/Mohd Rasfan) Tan Kim Chong (62). (AFP/Mohd Rasfan)
Satu keranjang jagungnya dijual dengan harga 50 ringgit pada beberapa tahun lalu. Kini, harganya melonjak dua kali lipat.

Noorfazilah tidak ingin mengatakan siapa kandidat yang akan dipilihnya. Namun jelas, dia ingin agar kondisi masyarakat bawah dapat meningkat lebih baik.

Tan Kim Chong, warga Malaysia yang menawarkan jasa reparasi barang elektronik ini, mengeluhkan kurangnya lapangan pekerjaan.

Dia mengatakan, tiga putra dan seorang putrinya harus lari ke Singapura untuk mendapatkan pekerjaan.

Baca juga: Jelang Pemilu Malaysia, 2 Juta Pemilih Terdaftar Tanpa Alamat Rumah

Seperti Noorfazilah, Tan tidak menyebutkan kandidat pilihannya. Fokus utamanya adalah uang, terutama nilai tukar mata uang ringgit yang mengalami penurunan tajam selama beberapa tahun terakhir.

"Kami harus memiliki seorang pemimpin yang baik, yang bisa meningkatkan nilai mata uang kita," ucapnya.

Dari toko kelontongnya di Kuala Lumpur, Khrishna Kumari Letchumanan mengatakan, politisi dari koalisi yang berkuasa telah menjanjikan perumahan baru setelah terpilih.

"Kami sudah memilih beberapa kali, tapi tetap tidak ada kemajuan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com