Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Tabung Bunuh Diri Dipamerkan di Belanda Picu Kontroversi

Kompas.com - 15/04/2018, 17:46 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP,SCMP

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Sebuah alat berbentuk ruang tabung yang memungkinkan penggunanya untuk bunuh diri dipamerka di acara pemakaman di Amsterdam, Sabtu (14/4/2018).

Alat tersebut berupa tabung yang dapat dimasuki satu orang. Dari dalam tabung, orang yang ingin mengakhiri hidupnya dapat membunuh dirinya sendiri dengan menekan sebuah tombol yang ada di dalam tabung.

Alat yang disebut dengan "Sarco", berasal dari kata "sarkopagus" atau peti mati batu, itu merupakan karya dari seorang aktivis euthanasia asal Australia, Phillip Nitschke yang bekerja sama dengan perancang asal Belanda, Alexander Bannink.

"Seseorang ingin bunuh diri tinggal menekan tombol dan kapsul ini akan terisi dengan nitrogen. Orang yang ada di dalamnya akan sedikit merasa pusing namun tak lama akan kehilangan kesadaran dan kemudian mati," kata Nitschke, yang kemudian dijuluki "Tuan Kematian" karena melegalkan eutanasia.

Baca juga: Inilah Alasannya Indonesia Melarang Eutanasia

"Sarco adalah alat yang akan memberikan kematian kepada orang-orang yang menginginkannya," tambahnya dilansir AFP.

Alat yang dipamerkan tersebut masih berupa rancangan desain, namun Nitschke mengatakan bermaksud menyelesaikan pembuatan kapsul tersebut sebelum akhir tahun.

Wujud desain alat tabung bunuh diri yang disebut Sarco yang futuristik dipamerkan dalam pameran kematian di Amsterdam, Belanda.EXIT INTERNATIONAL via SCMP Wujud desain alat tabung bunuh diri yang disebut Sarco yang futuristik dipamerkan dalam pameran kematian di Amsterdam, Belanda.
Selama pameran, pengunjung dapat mencoba merasakan pengalaman menggunakan Sarco tersebut melalui kacamata virtual reality (VR) yang disediakan.

Selanjutnya, desain final alat tersebut akan diunggah ke internet dan dapat diunduh siapa pun.

"Hal ini berarti siapa pun yang ingin membangun alat ini dapat mengunduh desainnya dan membuatnya sendiri menggunakan mesin cetak tiga dimensi," kata Nitschke.

Meski menuai kontroversi dan kecaman seputar eutanasia yang digaungkannya, Nitschke mengatakan, tindakan bunuh diri tidak melanggar hukum di sejumlah negara.

"Di banyak negara, bunuh diri tidak melanggar hukum dan kami hanya membantu seseorang untuk melakukannya."

"Saya percaya itu adalah hak asasi manusia yang fundamental (untuk memilih kapan harus hati) dan bukan hanya hak istimewa medis untuk orang yang sakit parah," ujarnya.

Baca juga: Pertama di Australia, Eutanasia di Victoria Berlaku Pada Juni 2019

Pameran kematian Amsterdam adalah agenda tahunan yang digelar di Westerkerk. Acara itu menampilkan segala informasi terkini seputar kematian, seperti peti mati ramah lingkungan dan mobil jenazah modern.

Alat yang dipamerkan Nitschke pun menarik perhatian pengunjung dengan banyak yang penasaran, namun tidak sedikit yang mencercanya.

"Saya pikir itu sangat konyol. Ini adalah hal bodoh. Saya tidak mengerti dan tidak tertarik dengan alat itu," kata salah seorang pengunjung, Rob Bruntink (52).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com