Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikira Kosong, Peti Tersimpan 150 Tahun di Sydney Ternyata Berisi Mumi

Kompas.com - 27/03/2018, 13:34 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC

SYDNEY, KOMPAS.com — Peneliti di Australia menemukan sisa-sisa dari mumi yang tersimpan di Museum Nicholson, Universitas Sydney, Australia, selama 150 tahun.

Peti mumi yang berusia 2.500 tahun itu sebelumnya dikira kosong dan tidak pernah disentuh selama berada di museum tersebut.

Dilansir dari BBC, Selasa (27/3/2018), peneliti berinisiatif membuka peti mumi pada tahun lalu. Namun, mereka dikejutkan dengan penemuan sisa-sisa jenazah manusia yang terdiri dari kaki dan tulang.

Peneliti menyatakan, sisa-sisa jenazah dalam keadaan sangat rusak, yang kemungkinan akibat ulah perampok makam.

Baca juga: Bukan Fiksi, Penyakit Mumi Tomb Raider Bisa Terjadi di Dunia Nyata

Arkeolog Jamie Fraser menggambarkan penemuan yang baru dipublikasikan itu sebagai momen yang luar biasa.

"Saya belum pernah menggali makan orang Mesir, tetapi ini seperti sudah dekat," katanya.

Peti mumi itu merupakan salah satu dari empat lainnya yang berasal dari Mesir, dibawa oleh pendiri museum pada 1860.

Sebuah buku pedoman terkait peti mengklasifikasikannya sebagai peti yang kosong.

Fraser mengatakan, obyek yang tampak suram dan tidak mencolok ini hanya mendapat sedikit perhatian dari peneliti. Sementara ahli Mesir telah meneliti peti mati lainnya, yang lebih mengesankan karena terdapat mumi lengkap.

Isi peti mumi di Museum Nicholson, Universitas Sydney, Australia. (Museum Nicholson via BBC) Isi peti mumi di Museum Nicholson, Universitas Sydney, Australia. (Museum Nicholson via BBC)

Para pakar akan mengidentifikasi mumi yang hancur. Hanya sekitar 10 persen dari tubuh yang tersisa berada di peti mati itu.

Fraser menyatakan, tulisan hieroglif pada peti mati berasal dari tahun 600 SM dan diperuntukkan bagi seorang perempuan bernama Mer-Neith-it-es.

Setelah melewati pemindaian computed tomography (CT) dan penggalian selesai pada pekan lalu, selain tulang, peneliti juga menemukan perban, resin, serta lebih dari 7.000 manik-manik dari selendang pemakaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com