Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Polisi di Kolombia Tewas akibat Serangan Bom

Kompas.com - 28/01/2018, 10:23 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,AFP


BOGOTA, KOMPAS.com - Serangan bom terjadi di sebelah utara kota Barranquilla, Kolombia, pada Sabtu (27/1/2018) waktu setempat, menewaskan lima petugas polisi dan 41 lainnya luka-luka.

Serangan di kantor polisi tersebut terjadi beberapa setelah sebuah mobil meledak di pos keamanan di dekat perbatasan dengan Ekuador.

Seorang sumber kepolisian mengatakan kepada AFP, sebanyak 49 petugas berada di lokasi ketika bom meledak. Ada lima petugas polisi yang berusia 24 tahun hingga 31 tahun tewas dan 41 lainnya luka-luka.

Belum ada kejelasan tentang hubungan kedua serangan tersebut. Namun, teror bom terjadi ketika Presiden Kolombia Juan Manuel Santos berupaya mengakhiri konflik bersenjata yang telah menghancurkan Kolombia selama 50 tahun.

Sebagian besar kekerasan di Kolombia terkait dengan perdagangan narkoba.

Baca juga : Jembatan di Kolombia Runtuh, 10 Pekerja Konstruksi Tewas

Serangan bom di Barranquilla termasuk salah satu yang mematikan bagi petugas kepolisian dalam beberapa terakhir.

Kepala polisi Barranquilla, Mariano Botero, mengatakan polisi tidak dapat mendeteksi keberadaan bom karena saat itu petugas sedang berkumpul untuk apel pagi.

Jaksa Agung setempat, Nestor Martinez, menyatakan seorang pria berusia 31 tahun yang diduga melakukan serangan tersebut telah ditangkap.

"Kami akan menuntut dia atas dugaan melakukan lima pembunuhan, percobaan pembunuhan, terorisme, dan penggunaan bahan peledak," katanya.

Dilansir dari BBC kepolisian juga menawarkan hadiah sebesar 50 juta peso atau Rp 236 juta bagi warga yang mengetahui informasi tentang penyerang.

Pelaku diduga meledakkan perangkat bom jarak jauh yang kemungkinan telah ditanam sebelumnya.

Baca juga : Pria di Kolombia Gali Kuburan Sepupu demi Rayakan Tahun Baru Bersama

Polisi juga meyakini ada pelaku lainnya yang terlibat dalam insiden teror Sabtu kemarin.

Sebagian besar korban cedera tidak mengalami luka serius, namun beberapa petugas tetap harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Presiden Kolombia Juan Manuel Santos mengutuk serangan bom dan menyebutnya sebagai tindakan pengecut. Dia pun berjanji akan mengusut tuntas kasus tersebut.

Serangan di Barranquilla terjadi beberapa pekan sebelum karnaval tahunan, yang merupakan perayaan terbesar kedua setelah karnaval Rio, bakal terselenggara di kota itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com