Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2017, 09:31 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

RIYADH, KOMPAS.com - Negara Islam di dunia mendesak PBB untuk memperjuangkan nasib etnis Rohingya yang telah terusir dari Myanmar.

57 negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) tersebut akan menandai kembalinya isu Myanmar ke agenda pembahasan perkembangan hak asasi manusia di PBB.

Mewakili negara muslim, Arab Saudi menyampaikan dalam draf resolusi agar Myanmar mengakhiri operasi militer yang menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia etnis Rohingya.

Draf yang rencananya akan disampaikan ke Majelis Umum PBB pada pekan ini berisi kekhawatiran negara anggota terhadap kekerasan di Myanmar, termasuk kekuatan yang tidak proporsional antara militer Myanmar dengan etnis Rohingya.

Dilansir dari AFP, Kamis (2/11/2017), negara Islam meminta pemerintah Myanmar membuka akses petugas penyelamat ke Rakhine, dan memastikan semua pengungsi dapat kembali ke rumahnya.

Baca juga : Myanmar Tuding Banglades Hambat Proses Pemulangan Pengungsi Rohingya

Selain itu, Myanmar juga harus memberikan hak kewarnegaraan penuh ke Rohingya.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, telah menyerukan untuk menghentikan aksi kekerasan di Myanmar.

Namun, dia diharapkan dapat bertindak lebih serius mengenai hal tersebut pada acara pertemuan pemimpin negara Asean di Filipina pekan depan.

Etnis Rohingya telah menghadapi diskriminasi selama puluhan tahun di Myanmar, bahkan mereka ditolak menjadi warga negara Myanmar sejak 1982.

Selama ini, mereka hidup di Rakhine tanpa status kewarganegaraan yang jelas.

Baca juga : Myanmar Setuju Terima Lagi Pengungsi Rohingya dengan Syarat

Sebelumnya, dewan HAM PBB menuding Myanmar telah mengusir Rohingya secara permanen dengan menanam ranjau di perbatasan Banglades, di mana para pengungsi berlindung.

Menurut kesaksian etnis Rohingya di pengungsian, tentara-tentara Myanmar telah menembaki kelompoknya tanpa pandang bulu.

Selain itu, penculikan dan pemerkosaan terhadap perempuan dan anak-anak juga dilakukan oleh tentara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com