Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musik Bising di Perancis Segera Menemui "Ajal"

Kompas.com - 24/10/2017, 18:12 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Para penikmat kehidupan malam, terutama musik pesta (party house music), di Perancis, dalam waktu dekat tidak akan bisa lagi mengekpresikan diri seperti hari-hari lalu.

Hal itu terjadi setelah Pemerintahan Emmanuel Macron menerbitkan dekrit kesehatan publik yang mencantumkan pembatasan suara berisik di klub malam, konser, dan festival musik.

Perancis nampaknya berusaha mengembalikan lagi julukan "Kota Tidur" , yang sempat hilang menyusul menjamurnyaklub malam, konser, maupun festival musik dalam setahun terakhir.

Dalam dekrit tersebut, tingkat kebisingan dibatasi hingga 120 desibel. Peran bass, musik tekno, maupun drum pun bakal dibatasi suaranya.

Aturan tersebut bakal diterapkan di seluruh Negeri Anggur ini, mulai tahun depan, dengan menyasar berbagai perhelatan yang menarik lebih dari 300 penonton.

Baca juga : Pembunuh Perempuan di Apartemen Laguna Mantan DJ

Nantinya, seperti ditulis The Guardian, setiap klub maupun festival bakal memasang peringatan musik keras.

Selain itu, bakal disediakan sumbat telinga bagi penonton yang tidak tahan dengan suara bising.

Peraturan itu berangkat dari studi yang dilakukan Asosiasi Pendengaran Perancis, bahwa 13 persen populasi Perancis, atau sekitar delapan juta orang, mengalami masalah pendengaran.

Para ahli mengatakan, seringnya mendengar musik bising di kalangan muda berdampak pada kesehatan indera pendengaran mereka.

Tak pelak, dekrit itu menuai sikap kontra dari para penikmat dan praktisi musik malam.

Pionir Electro-Pop Perancis, DJ Laurent Garnier dan Jean-Michel Jare, mengirimkan petisi di harian lokal Liberation.

Dalam petisinya, mereka berdua mengatakan, industri konser, dan kreativitas seniman EDM (Electronic Dance Music) bakal memudar.

Baca juga : Kala Dipha Barus Kawinkan EDM dan Heavy Metal

"Kami juga mencermati masalah pendengaran seperti yang lain. Namun, dekrit ini hanya akan mengorbankan seni itu sendiri," demikian tertulis dalam petisi itu.

Sedangkan, Jurubicara CSCAD Union, organisasi yang membawahi festival dan venue musik menyatakan, dekrit tersebut hanya akan mematikan keindahan kultural Perancis.

"Anda tentu tidak bisa meminta drummer untuk bermain 'lembut' meski mereka berkolaborasi dengan orkestra," terang CSCAD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com