Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Romantis Suami-Istri di Ponsel Ungkap Rencana Teror

Kompas.com - 06/07/2017, 22:21 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com - Jaksa di Downing Center Court, Sydney, Australia, mengungkap, perempuan muda yang dituduh merencanakan serangan teror bersama suaminya menggambarkan hubungan mereka sebagai "Bonnie dan Clyde Islami".

Perempuan itu menuliskan pesan perpisahan yang romantis kepada suaminya.

Pasangan suami istri Sameh Bayda dan Alo-Bridget Namoa, keduanya berusia 20 tahun, dituduh berkomplot merencanakan serangan teror.

Mereka ditangkap pada Januari 2016, hanya beberapa minggu setelah pernikahan mereka yang digelar secara Islam, dan sekarang menghadapi persidangan di Pengadilan Tinggi Downing Center.

Baca: Pria Pencari Dana untuk ISIS Ditangkap di Australia

Jaksa penuntut utama, Nicholas Robinson QC, mengatakan kepada polisi pengadilan bahwa mereka menemukan beberapa dokumen di telepon genggam dan komputer pasangan itu, serta sebuah pisau dan bendera Islami di tas tangan Namoa.

Surat perpisahan

Robinson mengatakan kepada pengadilan bahwa sebuah "pesan perpisahan yang romantis" dari Namoa ke Bayda di salah satu telepon genggam mereka mengungkap sebuah serangan teror akan dilakukan.

"Aku mencintaimu, jangan lupakan aku, semuanya akan selesai," kata Robinson sembari membaca tulisan Namoa.

"Aku akan merindukan wajahmu, aku ingin tahu bahwa kamu tersenyum saat kamu melompat keluar dari mobil tak peduli apa hasilnya. Paling tidak kamu tak membatalkannya.”

"Aku tahu kamu menginginkan ini sejak lama, aku sangat bangga denganmu dan aku tersenyum setiap kali memikirkannya."

Jaksa utama mengatakan, Namoa menulis catatan kepada Bayda "mengantisipasi kematiannya yang mengerikan" dan mengajukan sebuah permintaan.

"Namoa mengatakan kepadanya bahwa ia akan merindukannya dan ia ingin menyimpan kenang-kenangan darinya dan kenang-kenangan yang ia inginkan adalah seorang anak," sebutnya.

Baca: 420 Warga Australia Masuk Daftar Teroris di Turki

Pengadilan mengungkap, Bayda mengatakan kepadanya bahwa itu bukan ide bagus karena orang tua mereka akan marah karena Pemerintah akan membawa anak dari seorang janda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com