Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Romantis Suami-Istri di Ponsel Ungkap Rencana Teror

Kompas.com - 06/07/2017, 22:21 WIB

Dalam pesan lain, Namoa mengatakan kepada Bayda, "Aku ingin melakukan adegan Bonnie dan Clyde Islami."

Informasi di dokumen

Pengadilan mengungkap, pasangan tersebut memiliki beberapa dokumen dari kelompok ISIS dengan instruksi untuk melakukan serangan.

"Satu dokumen menunjukkan tempat yang ditandai di bagian tubuh yang rentan terhadap luka pisau," kata Robinson.

"Itu adalah deskripsi yang murni dan sederhana tentang bagaimana menyerang seseorang dengan peluang terbesar untuk melukai dan membunuh."

Robinson mengatakan, dokumen lain mengacu pada penggunaan kendaraan bergerak dalam serangan teror dan menjelaskan bagaimana "melilitkan pisah ke sebuah kendaraan sehingga pembantaian akan menjadi lebih parah".

Baca: Teroris Paling Dicari Australia Akan Diekstradisi dari Turki

Jaksa utama mengatakan kepada pengadilan bahwa ketika Bayda ditanya tentang dokumen tersebut dalam rekaman wawancara polisi, ia menjawab bahwa hal itu adalah aksi "kreatif".

Bahan peledak rakitan

Polisi menduga, mereka juga menemukan dokumen yang merinci bagaimana membuat alat peledak rakitan dan cara membuat detonator, serta sejumlah swa-foto pasangan tersebut yang tengah menunjukkan isyarat tangan Islami yang terkenal.

Bayda dan Namoa tertawa saat persidangan berlangsung dan melambai serta melayangkan ciuman kepada para pendukung mereka.

Pada satu titik, Hakim Susan Horan memeringatkan terdakwa atas perilaku mereka, menggambarkannya sebagai tindakan yang "mengganggu".

Suami dan istri itu belum mengajukan permohonan.

Pengacara Geoffrey Foster mengatakan kepada pengadilan bahwa walaupun ada banyak bukti pengumpulan dan kepemilikan dokumen terkait teror, tidak ada bukti kesepakatan atau rencana khusus dari kliennya untuk melakukan serangan.

Baca: Polisi Australia Gagalkan Rencana Serangan Teror di Melbourne

"Jaksa mengatakan bahwa ada persekongkolan, tapi mereka tidak bisa mengatakan kapan dan mereka tidak bisa mengatakan apa persekongkolan itu," kata Foster.

Ia menambahkan bahwa dalam rekaman wawancara polisi Bayda, kliennya berulang kali menolak tuduhan merencanakan serangan teror.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com