LONDON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Inggris Theresa May dan pemimpin oposisi utama Jeremy Corbyn menangguhkan kampanye dalam rangka pemilihan umum, hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Keputusan ini diambil kedua politisi itu menyusu serangan teror yang terjadi di kota Manchester, Selasa (23/5/2017).
Corbyn yang adalah pemimpin di kelompok buruh, mengaku telah berbicara dengan pemimpin konservatif May.
Seperti diberitakan Press Association, keduanya sepakat bahwa semua kampanye nasional menjelang pemungutan suara pada 8 Juni 2017 akan dihentikan.
Baca: Mengejutkan, PM May Umumkan Pemilu Dini di Inggris Digelar 8 Juni
Sebelumnya, para pertengahan April lalu, Theresa May mengejutkan rakyatnya setelah mengumumkan Inggris Raya akan menggelar pemilu dini pada 8 Juni mendatang.
May menegaskan, Inggris memerlukan pemilu dan waktunya adalah sekarang. Alasannya, karena partai oposisi terus mengacaukan agenda pemerintahan terutama terkait isu implementasi Brexit.
Baca: Ledakan di Konser Ariana Grande Tewaskan 19 Orang
Sementara itu, proses kampanye terkait perhelatan itu terganggu dengan pecahnya aksi teror di Kota Manchester.
Ledakan terjadi di sekitar lokasi konser Ariana Grande di Manchester, Senin (22/5/2017), dan menewaskan 19 orang dan melukai 50 orang lainnya.
Sejauh ini penyebab ledakan yang terjadi pada sekitar pukul 22.35 waktu setempat itu belum diketahui. Namun, unit kepolisian anti-teror saat ini menangani kasus tersebut.
Baca: Ariana Grande: Saya Sangat Berduka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.