Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi di Balik Makin Populernya Jilbab di Dunia Internasional

Kompas.com - 05/05/2017, 17:09 WIB

KOMPAS.com - Kini, semakin banyak merek fesyen dan perusahaan multinasional yang menawarkan kerudung dan jilbab. Meski, tak semua perempuan Muslim menyambut positif tren ini.

Dolce and Gabbana, H&M, Pepsi, dan Nike termasuk di antara merek atau perusahaan yang membuat koleksi bagi para muslimah.

Iklan perempuan yang mengenakan kerudung dan jilbab sudah masuk ke ruang-ruang publik.

Belum lama ini, muncul kontroversi yang diakibatkan oleh iklan Pepsi yang dibintangi Kendall Jenner. 

Iklan itu dianggap melemahkan arti penting aksi unjuk rasa di jalan yang dilakukan masyarakat.

Bagi wartawan Muslim Tasbeeh Harwees, yang juga menjadi pertanyaan dari iklan tersebut adalah citra atau penggambaran seorang perempuan berjilbab yang memotret demonstrasi.

"Perusahaan bernilai miliaran dolar AS menggunakan penggambaran seorang perempuan Muslim untuk memproyeksikan citra progresif, yang mungkin saja tidak seperti itu kenyataannya," kata Harwees.

Pepsi jelas bukan satu-satunya perusahaan yang memberi perhatian pada perempuan berjilbab.

Nike beberapa waktu lalu mengumumkan produk jilbab yang bisa dipakai oleh para perempuan yang aktif yang akan akan tersedia mulai 2018.

Baca: Nike Siap Rilis Jilbab Olahraga untuk Wanita Berhijab

H&M sudah menggunakan model Muslim di berbagai iklan mereka.

Sejumlah merek juga telah meluncurkan 'koleksi ramadan' dengan harapan bisa menarik lebih banyak konsumen Muslim untuk membelanjakan uang mereka selama bulan suci.

Antara feminisme, komersialisme, dan nilai agama

Menurut Harwees, citra perempuan Muslim dipakai oleh merek atau perusahaan untuk berkomunikasi dengan para konsumen. 

Mereka mengirim pesan bahwa produk-produk itu berasal dari perusahaan yang 'progresif' atau 'inklusif'.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com