Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Uang dan Hadiah dari Agen China, Diplomat AS Ditahan

Kompas.com - 30/03/2017, 14:56 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang diplomat AS yang diduga menerima hadiah dan uang tunai ribuan dolar dari para agen intelijen China, Rabu (29/3/2017), didakwa telah melakukan kebohongan.

Kasus ini mencuat beberapa hari sebelum pertemuan Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump di Florida, pekan depan.

Namun, para analis meyakini pengungkapan kasus ini tidak akan memengaruhi pertemuan kedua pemimpin tersebut.

Kementerian Kehakiman AS mengatakan, Candace Marie Clairborne (60) mengetahui bahwa dua pria China yang kerap bertemu dengannya adalah anggota dinas intelijen China.

Dalam sejumlah pertemuan saat Candace bekerja untuk Kemenlu AS di China dan beberapa negara lain itu, dia menerima sejumlah uang untuk ditukar dengan sejumlah informasi rahasia.

Candace menerima sejumlah uang dan sebuah telepon genggam iPhone dari para agen China itu.

Candace juga memberikan sebagian uang tersebut untuk seorang pria muda yang tinggal bersama dia di Beijing dan Shanghai.

Para agen China itu membayar biaya sekolah fesyen, sewa apartemen, sebuah mesin jahit, liburan dan biaya lain untuk pria itu atas permintaan Cancade.

"Candace Marie Clairborne adalah pegawai Kemenlu AS yang memiliki akses terhadap informasi rahasia," demikian penjabat wakil jaksa agung AS, Mary McCord.

"Dia (Candace) tidak melaporkan pertemuannya dengan para agen China yang memberinya hadiah dan keuntungan yang bernilai ribuan dolar," tambah McCord.

"Dia menyalahgunakan posisinya dan aksesnya terhadap data diplomatik rahasia untuk keuntungan pribadi," lanjut McCord.

Candace yang bekerja untuk Kemenlu AS sejak 1999 dan memiliki masalah finansial yang cukup signifikan. Dia ditahan pada Selasa (28/3/2017) dan menyatakan diri tak bersalah dalam sidang perdananya itu.

Dalam laporan pengadilan, Candace disebut mengenal setidaknya satu agen Kementeian Keamanan Negara China sejak 2007 dan mengenal yang kedua sejak 2012.

"Dia mengetahui keduanya adalah agen pemerintah China tetapi nampaknya dia tergiur dengan keuntungan yang bisa diperoleh dari membocorkan informasi kepada mereka," demikian Kementerian Kehakiman AS.

Laporan itu tidak menyebut banyak soal rahasia negara yang dibocorkan Candace kepada kedua agen China itu.

Pemerintah China hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait masalah tersebut.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com