Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertempuran Mosul Sebabkan 100.000 Warga Melarikan Diri

Kompas.com - 15/03/2017, 17:48 WIB

MOSUL, KOMPAS.com – Hampir 100.000 orang telah kehilangan tempat tinggal dan melarikan diri dari kota Mosul akibat pertempuran untuk merebut kembali kota itu dari cengkeraman kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan hal itu pada Rabu (15/3/2017).

Pasukan Irak melancarkan operasi besar-besaran bulan lalu untuk mengambil alih Mosul barat, wilayah yang dihuni oleh sekitar 750.000 jiwa. Namun, sejak pertempuran, sebanyak 97.374 orang telah melarikan diri dari kota itu.

Militer Irak telah mencapai kemajuan besar dalam perang merebut Mosul.

Setelah pekan lalu merebut gedung-gedung utama pemerintah dan juga museum bersejarah, pasukan Irak juga berhasil menguasai stasiun utama kereta api dan terminal bus di Mosul barat.

Namun, tak kurang kisah memiluhkan terjadi akibat perang tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan paramedis pekan lalu melaporkan, 12orang termasuk perempuan dan anak-anak dirawat karena diduga kuat telah menjad korban paparan senjata kimia di kota terbesar di Irak utara itu.

WHO dan paramedis pun melancarkan operasi tanggap darurat untuk menolong para korban yang terpapar senjata kimia yang mengadung racun itu.

Kota tersebut telah meniadi medan pertempuran pasukan Irak yang didukung oleh Amerika Serikat dalam memerangi kelompok ISIS.

Militer Irak menguasai Mosul bagian pada Januari 2017 setelah 100 hari pertempuran dan melancarkan serangannya di wilayah barat sungai Tigris pada 19 Februari.

Sedangkan sisi timur Mosul masih terjangkau roket dan mortir milisi. Tekad Irak adalah mematahkan ISIS yang menyatakan kekhalifahannya atas sejumlah kawasan Irak dan Suriah.

Mosul, yang terletak 400 kilometer di utara Baghdad, ibu kota Irak, dikuasai ISIS sejak Juni 2014, ketika pasukan Irak  meninggalkan senjata mereka dan menyelamatkan diri, sehingga militan bisa menguasai banyak bagian di wilayah Irak barat dan utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com