Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aleppo Berisiko "Terhapus dari Muka Bumi"

Kompas.com - 01/12/2016, 11:10 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com — Serangan besar di Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah, berisiko menjadikan kota itu terhapus dari muka bumi dan berubah menjadi kuburan massal raksasa.

Peringatan tentang risiko itu disampaikan PBB di tengah situasi ketika pasukan Suriah masuk dan mendesak oposisi dari Aleppo timur, seperti dilaporkan The Independent, Kamis (1/12/2016).

"Aleppo berada di ambang terhapusnya kota itu dari muka bumi," demikian seorang wakil dari Inggris memberikan peringatan terkait situasi terbaru di Aleppo, ibu kota Provinsi Aleppo, Suriah utara.

Kepala Urusan Kemanusiaan PBB mengatakan, Aleppo yang dikuasai pasukan oposisi atau pemberontak berisiko menjadi "salah satu kuburan raksasa" di dunia.

Jatuhnya korban jiwa dalam skala besar telah dan bakal terjadi, bersamaan dengan terus meningkatnya serangan udara untuk mendukung pasukan darat Suriah di jalan masuk ke kota.

Perwakilan rezim Presiden Bashar al-Assad dan Rusia terlibat cekcok dengan utusan Inggris dan AS dalam sidang darurat Dewan Keamanan (DK) PBB, Rabu (30/11/2016).

Stephen O'Brien, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk urusan kemanusiaan, mengatakan, hukum internasional telah diabaikan secara sistematis dalam perang saudara di Suriah.

Pertempuran di Aleppo merupakan puncak dari berbagai pertempuran sebelumnya, yang telah berlangsung selama hampir enam tahun perang saudara di Suriah.

"Demi kemanusiaan, kami menyerukan, memohon, kepada para pihak, dan orang-orang yang memiliki pengaruh, untuk melakukan segala upaya mereka demi melindungi warga sipil,” katanya.

O'Brien menyerukan agar para pihak membuka akses kepada misi kemanusian agar bisa menjangkau daerah yang terkepung di Aleppo timur sebelum kota itu menjadi "salah satu kuburan raksasa".

Organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) melaporkan, seorang gadis berusia 10 tahun termasuk di antara orang-orang yang tewas dalam serangan pada Rabu.

Sejak 15 November lalu, sudah lebih dari 300 warga sipil, termasuk 33 anak, telah tewas akibat serangan udara dan darat yang dilakukan secara serempak oleh pasukan Suriah.

Pasukan Suriah dan sekutu Iran, Rusia, serta Hezbollah telah menguasai sekitar 40 persen dari wilayah yang belum dikuasai oposisi sejak 2014.

Akibatnya, sekitar 50.000 warga sipil melarikan diri. Perang saudara di Suriah selama hampir enam tahun telah menewaskan lebih dari 300.000 orang.

SOHR pada September 2016 memprediksi, korban tewas akibat perang saudara di Suriah sudah 301.781 orang hingga 422.317 orang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com