Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Hongaria: Imigrasi Massal Pemicu Teror di Eropa

Kompas.com - 20/07/2016, 16:23 WIB

BUDAPEST, KOMPAS.com - Para politisi Hongaria mengatakan, imigrasi massal memicu serangan teror di seluruh Eropa. Padangan ini berbeda dengan negara besar di kawasan itu.

Mereka juga mengatakan, seperti dilaporkan Daily Express, Rabu (20/7/2016), gelombang imirasi besar-besaran itu bertanggung jawab atas serangan teror paling berdarah yang menewaskan 84 orang di Nice, Perancis selatan.

Kepala Kantor Kabinet Hongaria, Antal Rogan, yakin bahwa pembantaian terbaru di Eropa tersebut terjadi karena ‘imigrasi ilegal dan terorisme berjalan bergandengan’.

Rogan mengatakan, fakta itu ‘sangat jelas’ bahwa ‘para teroris penyerang’ pada kejadian terbaru, termasuk di Paris, Perancis, justru dilakukan oleh ‘imigran ilegal’.

Selain serangan teror di Nice, Perancis selatan, juga telah terjadi serangan teror di kereta dengan menggunakan kapak dan parang oleh seorang remaja imigran Afganistan di Jerman.

Sama seperti di Nice, Kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan di kereta di Jderman. 

Menurut Rogan, kini saatnya bagi Uni Eropa untuk memutar arah atas kebijakan mereka terhadap pengungsi dan menghentikan migrasi massal.

Politisi ulung Hongaria itu mengatakan, migrasi ke Eropa sekarang harus dihentikan. Namun, dia melanjutkan, sayangnya “Brussels tidak mau mendengarkan suara rakyat”.

Berbeda dengan Uni Eropa, Rogan mengatakan, pemerintah Hongaria justru siap untuk mendengarkan pandangan dari rakyatnya.

Negara itu akan mengadakan referendum tentang kebijakan migran pada Oktober nanti, yang diharapkan akan muncul dukungan kuat bagi pemerintah menutup lagi perbatasan.

Associated Press Para migran dan pengungsi di Idomeni berjalan melewati area persawahan dalam upaya menyeberangi perbatasan Yunani-Macedonia dekat desa Evzoni, Yunani, Sabtu (12/5/2016).

Komentar Menteri Sekretaris Kabinet Hongaria itu muncul beberapa jam setelah Ketua Parlemen, Lajos Kosa, menuding para pemimpin Uni Eropa terkait dengan serangan teror truk di Nice, Perancis.

“Apa lagi yang harus terjadi agar para pemimpin Uni Eropa di Brussels menyadari bahwa kebijakan migrasi mereka tidak dapat dipertahankan?”

Kosa mengatakan, semua serangan teror terbaru di Eropa selalu berkaitan dengan para migran dan kelompok “Islam radikal” – merujuk pada ISIS.

Hongaria adalah salah satu kelompok negara kecil yang konservatif di Eropa Timur, selain Slowakia, Polandia, dan Republik Ceko yang disebut kelompok Visegrad Four.

Empat negara itu telah dengant tegas menolak kebijakan imigrasi massal dalam menghadapi kritik keras dari negara-negara Uni Eropa paling berpengaruh, termasuk Jerman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com