Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Pakai Jubah dan Sorban, Pengusaha UEA Ditangkap di AS

Kompas.com - 04/07/2016, 18:07 WIB

DUBAI, KOMPAS.com - Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) mengimbau warganya agar tidak mengenakan busana tradisional di luar negeri setelah seorang warga negara itu ditahan di AS hanya karena mengenakan jubah dan sorban.

Imbauan itu diberikan beberapa hari setelah seorang pebisnis UEA ditangkap di sebuah hotel di kota Avon, Ohio, saat mengenakan jubah tradisional dan sorban.

Ahmed al-Menhali, nama pebisnis itu, sempat ditahan karena diduga menyatakan kesetiaan kepada kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), demikian menurut laporan media setempat.

Kementerian dalam negeri UAE menerbitkan imbauan pada Sabtu (2/7/2016) agar warganya berhati-hati mengenakan busana tradisional saat berada di luar negeri demi "mengantipasi keselamatan mereka".

Namun, saat menerbitkan imbauan tersebut, Kemendagri UEA tidak menyebut insiden penahanan warganya itu di Ohio, AS.

Sebelumnya, stasiun televisi WEWS di Ohio melaporkan, kepolisian menerima panggilan dari keluarga seorang karyawan hotel yang mengatakan seorang pria dengan penutup kepala menyatakan setia kepada ISIS saat berbicara di telepon genggamnya.

Tayangan televisi itu kemudian memperlihatkan seorang anggota polisi bersenjata mendekati pria tersebut di luar hotel dan memaksanya berbaring di lantai.

Menhali, yang mengenakan jubah putih dan sorban, berulangkali bertanya kenapa dirinya diperlakukan seperti seorang pelaku kriminal.

Video penahanan Menhali, yang difilmkan polisi itu, kemudian dipublikasikan WEWS pada Jumat (1/7/2016) lalu.

"Mereka bersikap brutal terhadap saya," kata Menhali kepada surat kabar terbitan UAE, The National.

"Mereka mendorong punggung saya. Saya mengalami luka dan berdarah akibat tindakan mereka," ungkapnya.

Wali kota dan kepala kepolisian Avon telah meminta maaf kepada Menhali, yang berada di kota itu untuk menjalani perawatan setelah terserang stroke.

Setelah menemui Menhali, pemimpin komunitas Muslim di kota tersebut mengundang pejabat setempat untuk berbuka puasa bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com