Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis 18 Tahun Tewas Terjangkit Amoeba "Pemakan Otak"

Kompas.com - 23/06/2016, 19:31 WIB

CHARLOTTE, KOMPAS.com - Seorang remaja di Ohio, Amerika Serikat tewas, setelah diduga terinfeksi amoeba pemakan otak. Peristiwa itu terjadi saat dia melakukan kunjungan ke U.S. National Whitewater Center di Charlotte, pekan lalu.

Demikian penjelasan dari pejabat dinas kesehatan setempat seperti dikutip dari laman USA Today, Kamis (23/6/2016).

Remaja putri berusia 18 tahun itu meninggal dunia tak lama setelah kembali dari perjalanan tersebut.

Diduga di tempat itulah dia terinfeksi primary amebic meningoencephalitis, atau yang dikenal dengan sebutan PAM, sebuah infeksi otak akut yang disebabkan amoeba naegleria fowleri.

Demikian penjelasan Mitzi Kline, Direktur Komunikasi untuk Layanan Kesehatan Publik Franklin County di Ohio.

Organisme itu masuk ke otak melalui rongga hidung. Pejabat Dinas Kesehatan tak percaya jika korban terinfeksi di Ohio, sebab anak itu tak berenang lagi sejak perjalanan bersama dengan komunitas di gerejanya ke Whitewater Center di Charlotte.

"Dia melakukan perjalanan ke North Carolina dan di sanalah dia terpapar air. Hanya tekanan air dalam sebuah fase inkubasi yang memungkinkan itu. Inkubasinya antara 1-9 hari," kata Kline.

Remaja yang tak diungkapkan identitasnya itu pergi bersama komunitas gereja the Messiah United Methodist di Westerville, Ohio. Pendeta gereja itu, Jim Wilson, pun mengungkapkan komentarnya kepada jaringan televisi WCMH-TV.

“Kami sangat kehilangan dia, tapi kami pun sangat diberkati dengan keberadaan dia, dengan banyak berkat yang dia bagikan kepada kami dengan caranya sendiri," ungkap Wilson.

“Dia adalah orang yang istimewa," ungkap Pendeta itu. 

Infeksi macam ini biasanya ditemukan di wilayah selatan dan barat daya. Ada dua orang yang tewas karena diduga terpapar organisme itu, di utara Minnesota. Informasi ini diungkapkan pihak Departemen Kesehatan Minnesota. 

Gejala terjangkit bakteri naegleria fowleri dimulai dengan demam, menggigil, sakit kepala, dan leher kaku.

Manusia sesunguhnya mampu membatasi paparan organisme macam ini dengan menghindari jumlah air yang masuk ke hidungterutama ketika suhu air yang tinggi. 

Dinas Kesehatan Ohio dan North Carolina saat ini sedang melakukan penyelidikan atas kasus-kasus tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com