Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelaparan, Warga Kota Fallujah Terpaksa Santap Makanan Hewan

Kompas.com - 10/06/2016, 16:50 WIB

FALLUJAH, KOMPAS.com - Warga kota Fallujah, Irak yang mengungsi dari kota mereka menceritakan buruknya nasib mereka saat pasukan pemerintah mengepung kota yang diduduki ISIS itu.

Sejumlah warga kota mengatakan, akibat pengepungan mereka kelaparan dan karena minimnya persediaan makanan hewan dan harus terus berpindah demi keselamatan mereka.

"Kami menyaksikan tragedi yang tak seorang pun pernah menyaksikannya," ujar seorang perempuan dalam sebuah wawancara dengan Dewan Pengungsi Norwegia (NRC).

"Saya tertembak dan tak bisa berjalan selama tiga bulan. Anak-anak saya juga ditembak dan kami dipaksa meninggalkan rumah," tambah dia.

"Kami terpaksa menyantap makanan hewan dan tak punya air bersih. Rumah kami hancur, bom jatuh di atap rumah kami. Sehingga kami harus terus berpindah hingga kami terperangkap," lanjut dia.

Perempuan itu bersama anak-anaknya kini ada di antara 3.000 keluarga yang tinggal di kamp pengungsi sementara pertempuran terus berlangsung antara pasukan ISIS dan tentara pemerintah Irak.

Jalan keluar kota Fallujah sudah ditutup bagi warga sipil sejak Desember lalu dan ISIS mengencangkan cengkeramannya di saat pasukan pemerintah Irak memulai serangan besarnya bulan lalu.

Harga bahan makanan dengan cepat meroket. Warga harus membayar 40 dolar AS atau sekitar Rp 520.000 untuk satu kilogram tepung. Alhasil mereka harus rela mencari makanan sisa atau bahkan makanan yang mulai membusuk.

"Sejak Desember, pasokan makanan semakin berkurang, warga mengandalkan beras kedaluarsa dan kurma kering. Sejumlah kematian akibat kelaparan dilaporkan sudah terjadi," kata juru bicara UNHCR, Melissa Fleming.

Organisasi amal, Save the Children mengatakan, harga satu kaleng susu bayi mencapai Rp 667.000 selama masa pengepungan. Selain itu, harga kentang dan gula naik 10-15 kali lipat dari harga normal.

Beberapa orang warga dikabarkan nekat bunuh diri, sementara para orangtua dikabarkan menenggelamkan anak-anak mereka di sungai atau meninggalkan mereka karena tak mampu lagi memberi makan.

Berbagai organisasi kemanusiaan internasional memperkirakan masih terdapat 50.000 orang warga sipil terperangkap di dalam kota Fallujah.

Mereka yang terperangkap terancam mati karena kelaparan atau perang sementara jika mereka meninggalkan kota maka berisiko akan dibunuh para anggota ISIS.

Lebih dari 22.000 warga sipil tewas dan 43.500 lainnya terluka di Irak sejak kebangkitan ISIS pada awal 2014.

PBB mengatakan, angka korban tewas itu kemungkinan besar jauh lebih banyak karena data itu tak memasukkan Provinsi Anbar, tempat kota Fallujah berada dan tidak mendata mereka yang tewas akibat kelaparan atau penyebab sekunder lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com