Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AD Irak Dekati Kota Fallujah, Warga Mulai Mengungsi

Kompas.com - 24/05/2016, 17:26 WIB

BAGHDAD, KOMPAS.com — Angkatan Darat (AD) Irak dan milisi bersenjata pro-pemerintah pada Senin (23/5/2016) malam sudah berada di pinggiran kota Fallujah yang diduduki Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Para warga kota di sekitar Fallujah dan para petugas UNHCR mengabarkan, sejumlah keluarga warga Fallujah sudah meninggalkan kota itu memenuhi imbauan dari PM Irak Haider al-Abadi.

Serangan dimulai dengan pengeboman, termasuk yang dilakukan jet-jet tempur AS. Pihak koalisi mengatakan, pihaknya sukses menghancurkan 21 target di dalam dan di luar kota sepanjang pekan lalu.

PM Abadi sendiri sangat yakin pertahanan ISIS di kota Fallujah sudah mulai ambruk dan pasukannya terus merangsek maju.

Sebelum diserang, Fallujah sudah dikepung selama beberapa bulan. Dampaknya terlihat jelas ketika warga kota mulai kelaparan dan kekurangan pasokan obat-obatan.

Kota ini pernah mengalami dua pertempuran besar pada 2004 ketika pasukan AS mencoba merebutnya dari tangan pemberontak yang kini membentuk ISIS.

Kehancuran yang diakibatkan pertempuran besar itu belum pulih selama beberapa tahun berikutnya.

Sementara itu, pada Senin (23/5/2016), PM Abadi mengunjungi garis depan pasukannya dan meninjau pos komando operasi militer itu.

"Saat untuk membebaskan Fallujah sudah tiba. Saat kemenangan bagi kami sudah dekat dan tak ada pilihan bagi ISIS selain meninggalkan kota," ujar Abadi lewat akun Twitter-nya.

Penurut sejumlah pejabat tinggi Irak, operasi militer itu dipimpin Angkatan Darat dan pasukan elite kontra-terorisme yang dilatih AS.

Selain itu, sejumlah misi bersenjata suku-suku lokal yang beraliran Sunni juga membantu gerak maju pasukan pemerintah.

Pada Senin siang, pasukan Irak sudah menduduki wilayah di sekitar al-Garma, kota kecil di sebelah timur Fallujah.

Selain itu, kota Al-Nuaimiyah yang berada di sisi selatan Fallujah serta sisi utara dan timur kota itu sudah direbut pasukan pemerintah.

Meski demikian, semua pihak memahami bahwa pertempuran memperebutkan Fallujah ini tidak akan berjalan dengan mudah.

Anggota pasukan yang pernah membantu AS mengatasi pemberontakan kelompok Al-Qaeda di Irak pada 2004, menjadi pasukan inti dalam operasi militer itu.

Sementara itu, bagi ISIS, pertempuran ini akan menjadi ujian utama sistem pertahanan ISIS untuk menjaga wilayahnya yang kian hari kian menyempit.

Jika kehilangan Fallujah, ISIS hanya akan memiliki satu kota besar di Irak dan Suriah yang dikuasainya, yaitu Raqqa di Suriah, Mosul di Irak, serta Sirte di Libya.

Dalam sebuah pernyataan yang direkam para akhir pekan lalu, juru bicara ISIS Abu Mohammed al-Adnani meminta semua anggota ISIS siap untuk menghadapi kembali saat ISIS belum memiliki wilayah.

"Akankah kita dikalahkan jika mereka merebut Mosul, Raqqa, atau Sirte? Jawabannya, tidak. Kekalahan adalah kehilangan keinginan dan kemauan untuk bertempur," ujar Abu Mohammed.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com