Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13.000 Keluarga Tinggalkan Kota Fallujah

Kompas.com - 08/01/2014, 22:07 WIB
FALLUJAH, KOMPAS.com - Sejumlah lembaga nonpemerintah, Rabu (8/1/2014), mengatakan sedikitnya 13.000 keluarga meninggalkan kota Fallujah di tengah kebuntuan antara pejuang ISIL dan militer pemerintah Irak.

Meski polisi lalu lintas sudah kembali bertugas, sejumlah toko kembali buka dan beberapa mobil sudah mulai berlalu lalang, suara tembakan dan ledakan masih terdengar di sejumlah bagian kota Fallujah.

Palang Merah Irak mengatakan sudah menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk lebih dari 8.000 keluarga di seluruh provinsi Anbar. Palang merah menambahkan sebanyak 13.000 keluarga mengungsi dan tinggal bersama kerabat atau di bangunan-bangunan publik yang dianggap aman.

"Terjadi sebuah krisis kemanusiaan di provinsi Anbar yang nampaknya akan memburuk seiring berlanjutnya pertempuran," kata Nickolay Mladenov, utusan khusus PBB untuk Irak.

"Situasi di Fallujah sangat memprihatinkan karena persediaan makanan, air bersih dan obat-obatan kian menipis," tambah Mladenov.

Sebelumnya, polisi lalu lintas sudah mulai terlihat bertugas di sejumlah ruas jalan dan perempatan di pusat kota Fallujah.

Sejumlah toko kembali buka dan lampu pengatur lalu lintas sudah kembali beroperasi. Namun, Fallujah masih belum sepenuhnya aman karena pasukan pemerintah yang dikerahkan di sekitar kota bisa melakukan serangan setiap saat.

Kota Fallujah dan sebagian wilayah kota Ramadi, keduanya berada di provinsi Anbar yang berbatasan dengan Suriah, selama beberapa hari belakangan jatuh ke tangan kelompok Negara Islam Irak dan Mediterania Timur (ISIL) yang terafiliasi dengan Al-Qaeda.

Inilah kali pertama kelompok militan bisa menguasai sejumlah kota besar sejak puncak pemberontakan menyusul invasi AS pada 2003.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com