Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunakan Penis Bionik, Pria Ini Akhirnya Berhubungan Seks Setelah 38 Tahun

Kompas.com - 21/03/2016, 19:00 WIB
EDINBURGH, KOMPAS.com — Seorang pria yang kehilangan kemaluannya akibat kecelakaan pada masa kecil akhirnya kehilangan keperjakaannya pada usia 44 tahun.

Mohammed Abad, seorang penjaga keamanan di Edinburgh, Skotlandia, telah menjalani pembedahan dan dia memiliki sebuah penis bionik berharga 70.000 poundsterling atau sekitar Rp 1,3 miliar.

Mo—panggilan akrab pria berkumis itu—mencoba "perangkat" barunya dengan Charlotte Rose, seorang pekerja seks komersial (PSK).

"Rasanya sangat menyenangkan. Saya sudah lama menantikan hari ini sejak usia 18 tahun. Kini, beban berat di tubuh saya hilang dan saya bahagia," ujar Mo.

Mo kehilangan penisnya ketika tanpa sengaja dia terjatuh ke jalan saat bermain perang salju dengan teman-temannya. Saat terjatuh itulah dia tertabrak mobil dan terseret hingga 500 meter.

Kecelakaan yang terjadi saat Mo berusia enam tahun itu membuat dia kehilangan alat kelaminnya. Dokter kemudian memberinya penis palsu berbentuk tabung.

Hingga pada 2012, NHS—semacam BPJS di Indonesia—membiayai operasi pemasangan penis bionik sepanjang 20 sentimeter.

Para ahli bedah di University College London butuh waktu tiga tahun guna mencetak penis baru untuk Mo yang dibuat dengan menggunakan kulit yang diambil dari lengan pria itu.

Penis bionik ini memiliki dua pipa yang mengembung hingga membuat penis bionik itu ereksi saat dia menekan tombol yang diletakkan di testikelnya.

Namun, Mo baru bisa menggunakan penis barunya belum lama ini setelah organ tubuh barunya benar-benar berfungsi.

Charlotte (35) menghubungi Mo setelah mendengar kisahnya dan dia bertanya kepada Mo agar bisa menjadi bagian dari pengalaman seksual pertama pria itu.

"Saya menginginkan seseorang yang menerima saya apa adanya," ujar Mo.

Mo dan Charlotte bertemu kali pertama di pusat kota London dan menghabiskan waktu beberapa hari untuk saling mengenal sebelum akhirnya melakukan hubungan seksual.

Namun, pada "malam pertamanya" terjadi malafungsi, yaitu ketika salah satu pipa di dalam penis bionik itu tidak mengembang sempurna sehingga hari besar Mo harus ditunda.

"Saat itu saya sangat kesal. Namun, karena saya sudah menunggu sejak 20 tahun, jadi penundaan satu hari lagi tak mengapa," ujar Mo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com