Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Perancis Turun Pesawat dengan Membawa Parang, Pisau, dan Botol Gas

Kompas.com - 10/03/2016, 11:40 WIB
NANTES, KOMPAS.com — Seorang pria Perancis, yang dilukiskan sebagai “seorang radikalis”, telah ditangkap di Maroko begitu ia turun dari pesawat. Petugas menemukan ia membawa sebilah parang, sebuah pisau, dan satu botol gas di dalam kopernya.

Media Perancis, Agence France-Presse , merilis informasi itu pada Kamis (10/3/2016), setelah mendapat keterangan dari otoritas setempat hari sebelumnya. Pria berusia 31 tahun itu sebenarnya pernah dikenai tahanan rumah di Perancis. Ia ditangkap ketika mendarat di Fez, Maroko, Minggu.

Pria itu tidak melawan saat digeledah setelah ia terbang dengan Ryanair dari Nantes, Perancis barat. Masih diselidiki bagaimana parang, pisau, dan botol gas itu tidak terdeteksi di Perancis, negara yang diserang militan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) pada November lalu sehingga 130 orang tewas.

Pemerintah Maroko mengidentifikasi bahwa pria itu adalah seorang mualaf bernama Manuel Broustail. Ia seorang mantan tentara yang diusir kesatuannya pada tahun 2014 menyusul laporan bahwa ia telah menjadi radikalis selama misi di Djibouti.

Broustail kemudian menjadi pemimpin kelompok Muslim radikal di Angers, Perancis barat. Bahkan menggelar "latihan gaya paramiliter", dan menurut intelijen Perancis, salah satu kegiatan mereka itu dilakukan hanya beberapa hari menjelang serangan November lalu.

Menurut Perancis, Broustail pernah ditangkap setelah serangan November 2015 itu dan dikenai tahanan rumah. Petugas wilayah Loire-Atlantique mengatakan, Broustail telah dibebaskan dan tak lagi dikenai tahanan rumah ketika ia terbang ke Maroko. Tak ada alasan untuk mencegahnya.

Menurut foto yang dipublikasikan di media Maroko, di koper Broustail terdapat setidaknya empat pisau dapur, parang, dua pisau saku, pentungan, balaclava, dan botol gas. Foto lain memperlihatkan sosok Broustail dengan kepala botak dan berjenggot panjang serta lebat.

Petugas di Loire-Atlantique mengatakan, otoritas Perancis telah mengisyaratkan kehadiran pria itu kepada pihak berwenang di Maroko. Penangkapannya di Fez "bukan soal kesempatan". Pihak Ryanair yang berbasis di Dublin mengatakan, kasus itu merupakan "tanggung jawab pejabat keamanan bandara Nantes untuk menyelidikinya".

Aparat di Loire-Atlantique mengatakan, bagasi tangannya tidak memiliki muatan yang luar biasa. Bagasinya diperiksa dan dipindai. Tidak ada sinyal yang tertangkap di detektor elektronik sehingga tak ada kecurigaan tentang kandungan bahan peledak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com