Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Lebih dari 150 Militan

Kompas.com - 08/03/2016, 08:06 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com -  Lebih dari 150 militan Al Shabab, sayap Al Qaeda paling kuat di Tanduk Afrika dan berbasis di Somalia, tewas akibat serangan udara Amerika Serikat. Pentagon, Senin (7/3), melaporkan, serangan terjadi pada Sabtu lalu di kamp pelatihan militan.

Menurut Pentagon, serangan itu menggunakan jet berawak dan pesawat nirawak MQ-9 Reaper. Lokasi yang menjadi target serangan ialah kamp pelatihan Raso milik Al Shabab, yang terletak sekitar 120 mil jauhnya di utara Mogadishu, ibu kota Somalia.

AS mengatakan, militernya telah mengamati kamp itu beberapa minggu sebelum melakukan serangan.  Mereka juga mengumpulkan informasi intelijen, termasuk tentang ancaman yang akan dilakukan oleh militan di kamp itu terhadap pasukan AS dan Pasukan Perdamaian Uni Afrika (AMISOM).

Pejabat Angkatan Udara AS Deborah Lee James menggambarkan serangan udara itu sebagai defensif di alam. "Ada laporan intelijen, para militan ini akan segera memulai misi mereka yang akan langsung berdampak pada AS dan mitra kami," kata James kepada wartawan.

Dua pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan yang bakal menjadi target serangan militan itu adalah pasukan AS dan AMISOM. Namun, keduanya menolak memberikan keterangan lebih rinti terkait hal itu.

Kapten Jeff Davis, juru bicara Pentagon, mengatakan, AS percaya ancaman itu sudah "dekat". Para militan juga telah melakukan persiapan untuk keluar kamp hendak melaksanakan misi mereka menyerang fasilitas AS dan AMISOM. Al  Shabab tak bisa dihubungi untuk menanggapi kejadian itu.

Menteri Luar Negeri Somalia Abdusalam Omer mengatakan badan intelijen Somalia telah memberikan informasi tentang kamp militan itu kepada AS. “Telah ada pemantauan di lapangan sebelum ini terjadi. Intelijen kami telah membantu," kata Omer.

Sayap Al Qaeda paling bengis di Tanduk Afrika itu telah diusir keluar dari ibu kota Mogadishu oleh pasukan AMISOM pada 2011. Namun, mereka terap melakukan perlawanan. Militan sering melakukan serangan besar dalam upaya menggulingkan pemerintah yang didukung Barat.

Kelompok militan, yang namanya berarti "Pemuda", berusaha untuk memaksakan penerapan hukum syariah yang ketat di Somalia. Mereka merilis serangan yang menargetkan pasukan keamanan dan pemerintah, hotel, dan restoran di Somalia.

Militan Al Shabab juga belakangan melakukan serangan mematikan di Kenya dan Uganda. Dua negara Afrika ini ikut bergabung dalam misi perdamaian UA untuk memerangi sayap Al Qaeda di Somalia. Tahun lalu mereka menyerang pusat perbelanjaan di Kenya.

Omer mengatakan, serangan pesawat tak berawak AS merupakan pukulan terbesar bagi Al Shabab. Sedangkan Davis mengatakan, 200 pejuang diyakini mengikuti pelatihan di kamp Raso pada saat serangan udara AS terjadi dan diyakini tidak ada korban sipil selain militan.

"Pemberhangusan mereka akan menurunkan kemampuan Al Shabab dalam memenuhi tujuan mereka di Somalia, yang meliputi perekrutan anggota baru, pembangunan basis perjuangan, dan perencanaan serangan terhadap AS dan pasukan AMISOM di sana," kata Davis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com