Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petinggi Partai Republik Menentang Donald Trump

Kompas.com - 03/03/2016, 14:58 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan pendahuluan presiden Amerika Serikat di sejumlah negara bagian justru mendapat sambutan negatif dari beberapa petinggi Partai Republik.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat yang juga politisi Partai Republik, Paul Ryan, menyesalkan tindakan tim kampanye Trump yang tidak langsung menepis sokongan dari David Duke, pemimpin kelompok supremasi kulit putih Ku Klux Klan.

“Mereka harus menolak kelompok apa pun yang dibangun pada landasan intoleransi. Partai ini tidak memanfaatkan prasangka buruk suatu kelompok masyarakat,” kata Ryan.

Sikap Trump dan tim kampanyenya yang tidak menepis dukungan David Duke juga membuat Senator Mitch McConnell, selaku pemimpin faksi Republik yang menjadi mayoritas di Senat AS, tergerak untuk menegaskan posisi Partai Republik.

“Saya tegaskan, para senator dari Partai Republik mengecam David Duke, KKK, dan rasialisme yang diusungnya,” kata McConnell.

Dengan sepak terjang Trump saat ini, menurut senator asal Carolina Selatan, Lindsey Graham, Partai Republik “akan kalah dari Hillary Clinton” apabila Trump menjadi kandidat presiden dari Partai Republik.

“Kita mungkin berada dalam posisi untuk bersatu padu mendukung Ted Cruz sebagai satu-satunya cara menghentikan Trump. Dan, itu pun saya tidak begitu yakin akan berhasil,” kata Graham.

Pergulatan di tubuh Partai Republik untuk menghentikan kiprah Trump disinyalir semakin kuat.

Sebagaimana dilaporkan surat kabar The New York Times, sejumlah donatur di partai berlambang gajah itu berupaya menggalang dana bagi gerakan anti-Trump.

Tercatat ada sedikitnya 8.500 iklan yang mendiskreditkan kampanye Trump, dibuat dengan sokongan biaya dari para donatur Partai Republik.

Dalam pemilihan "Super Tuesday" yang digelar di 11 negara bagian pada saat bersamaan, Trump menang di tujuh negara bagian. Adapun pesaing terdekatnya, Ted Cruz, menang di tiga negara bagian.

Sementara itu, pada pemilihan pendahuluan presiden AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton muncul sebagai pemenang di tujuh negara bagian dan satu teritori. Sementara rival Clinton, Bernie Sanders, menang di empat negara bagian.

Hasil "Super Tuesday":

  • Donald Trump (Republik): Alabama, Georgia, Massachusetts, Tennessee, Virginia, Arkansas, Vermont.
  • Ted Cruz (Republik): Texas, Oklahoma, Alaska
  • Marco Rubio (Republik): Minnesota
  • Hillary Clinton (Demokrat): Alabama, Georgia, Tennessee, Virginia, Arkansas, Texas, Massachusetts, dan teritori AS di Pulau Samoa
  • Bernie Sanders (Demokrat): Vermont, Oklahoma, Minnesota, Colorado
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com