Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Perempuan Bakar Wajahnya Sendiri agar Tak Diperkosa ISIS

Kompas.com - 03/03/2016, 12:20 WIB
BERLIN, KOMPAS.com — Seorang dokter Jerman yang menggelar proyek terapi untuk para korban pelecehan seksual Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengungkapkan sebuah kisah pilu.

Kisah itu tentang seorang gadis kecil berusia delapan tahun yang menjadi korban pemerkosaan sejumlah anggota kelompok militan itu.

Jan Ilhan Kizilhan, nama dokter itu, menceritakan, gadis itu berhasil melarikan diri dari pemerkosaan dan siksaan.

Namun, dia begitu trauma hingga akhirnya membakar wajahnya sendiri agar terlihat buruk sehingga mengurangi kemungkinan untuk kembali diperkosa.

Kizilhan mengungkapkan, dia bertemu gadis itu di sebuah kamp pengungsian di Jerman pada Agustus tahun lalu.

"Dia sudah tak memiliki hidung dan telinga," ujar Kizilhan menggambarkan wajah bocah itu.

Bocah itu lolos dari penculiknya bersama kakak perempuannya. Namun, kenangan buruk itu terus menghantui.

Suatu malam, bocah itu terbangun akibat mimpi buruk. Saat terbangun, dia menyiram dirinya dengan menggunakan bensin.

Lalu, dia menyalakan korek api dan menyulut dirinya sendiri. Dia berharap, luka bakar akan membuatnya jelek sehingga dia tak akan diperkosa lagi.

Beruntung, api yang membakar wajahnya belum sempat menjalar dan cepat dipadamkan sehingga nyawa bocah ini bisa diselamatkan.

Kini, bocah itu dirawat di sebuah rumah sakit di Jerman dan sudah menjalani belasan kali pembedahan. Namun, dia harus menjalani sekitar 30 kali lagi pembedahan kulit dan tulang.

Kasus-kasus seperti inilah yang membuat Kizilhan meluncurkan proyek untuk merawat para pengungsi korban pemerkosaan di kota Baden-Wurttemberg, Jerman.

Di sebuah klinik di kota itu, mereka dirawat para perawat terbaik sebelum menjalani terapi intensif.

Proyek ini baru akan berjalan pada enam bulan mendatang, setelah para perempuan dewasa dan anak-anak ini sudah bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya setelah bebas dari ISIS.

"Mereka membutuhkan rasa aman, dan itu tak mudah setelah pengalaman buruk yang mereka peroleh sebelumnya," kata Kizilhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com