Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amnesty: Serangan Udara Rusia Bunuh 200 Warga Sipil Suriah

Kompas.com - 23/12/2015, 18:29 WIB
KOMPAS.com — Setidaknya 200 warga sipil tewas dalam serangan udara Rusia di Suriah. Demikian ungkap Amnesty International berdasarkan laporan saksi mata dan aktivis.

Selain mewawancarai 16 saksi yang melihat langsung serangan dan akibatnya, data tersebut diperoleh Amnesty dari "bantuan analisis dari ahli senjata".

Amnesty menyatakan, korban tewas adalah akibat lebih dari 25 serangan udara oleh Rusia sepanjang 30 September hingga 29 November.

Serangan tersebut terjadi di sejumlah lokasi, yaitu Homs, Hama, Idlib, Latakia, dan Aleppo.

Salah satu serangan "terbesar" terjadi di Provinsi Idlib, dengan 49 warga sipil pada 29 November meninggal dunia setelah tiga misil menghantam pasar tradisional di Ariha.

Amnesty mengklaim, temuan tersebut mengindikasikan "kegagalan serius Rusia untuk menghormati hukum kemanusiaan internasional".

Perang informasi

Rusia memulai serangan terhadap ISIS dan kelompok lainnya pada 30 September dengan alasan bahwa serangan itu adalah permintaan dari Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Aktivis HAM mengungkapkan, serangan tersebut tidak menyasar target yang berdekatan dengan militer.

Bahkan, menurut Amnesty, militer Rusia dengan melanggar hukum menggunakan bomnya di kawasan padat penduduk.

Moskwa telah berkali-kali membantah tudingan tersebut dan menyebut berbagai laporan yang menyebut militernya "menyasar" warga sipil sebagai "perang informasi" untuk menyudutkan operasi Rusia di Suriah.

Presiden Rusia Vladimir Putin, Oktober lalu, pernah mengklaim bahwa data warga sipil yang menjadi korban telah ada, bahkan sebelum serangan dilakukan.

Serangan udara Rusia ke Suriah dilakukan setelah koalisi negara pimpinan Amerika Serikat terus melakukan serangan yang menyasar ISIS di Suriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com