Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekelompok Warga India Desak Inggris Kembalikan Permata Koh-I-Noor

Kompas.com - 12/11/2015, 04:05 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com — Sekelompok pengusaha dan bintang film India tengah berupaya untuk mengajukan gugatan hukum demi memaksa Inggris mengembalikan permata Koh-i-Noor.

Permata itu diboyong ke Inggris pada 1850 dan kini menjadi salah satu penghias mahkota Ratu Elizabeth II.

Kelompok ini sudah meminta sejumlah pengacara untuk mengajukan gugatan resmi ke Mahkamah Agung Inggris. Demikian sejumlah media di Inggris mengabarkan.

Langkah ini bertepatan dengan kunjungan PM India Narendra Modi ke Inggris yang akan dimulai pada Kamis (12/11/2015).

Satish Jakhu, pengacara dari Biro Hukum Rubric Lois King, mengatakan, mereka akan mencoba mendapatkan kembali permata itu karena Inggris dianggap telah mencuri salah satu permata terbesar di dunia itu.

"Kami juga berusaha mengajukan kasus ini ke pengadilan kriminal internasional di Den Haag," tambah Satish.

Seorang pakar India, David de Souza, mengatakan, batu permata itu adalah satu dari banyak artefak yang diambil Inggris dari India dalam masa-masa yang penuh kekacauan.

"Batu itu adalah bagian dari sejarah dan budaya kami dan seharusnya tanpa perlu diragukan lagi harus dikembalikan kepada kami," ujar aktris Bollywood, Bhumicka Singh.

Permata itu dipersembahkan kepada Ratu Victoria pada 1850 setelah perang Inggris-Sikh yang membuat Inggris menguasai kekaisaran Sikh di Punjab, wilayah yang kini terbagi antara India dan Pakistan.

Sejumlah media menyebutkan, permata itu bernilai sekitar 150 juta dollar AS. Permata 150 karat itu juga pernah dimiliki para penguasa Mogul dan Afganistan.

Permata tersebut dipasang di mahkota yang dibuat untuk Ratu Alexandra, istri Raja George VI, yang mengenakannya pada upacara pelantikan George VI sebagai Raja Inggris pada 1937.

Nama Koh-i-Noor sendiri bisa diartikan "Gunung Cahaya". Secara tradisional, permata itu hanya dipakai oleh seorang ratu dan diyakini permata itu akan memberi keburukan jika dimiliki atau dikenakan seorang pria.

Permata itu kini secara resmi adalah milik Ratu Elizabeth II dalam kapasitasnya sebagai kepala negara bukan sebagai pribadi.

Dengan demikian, semua urusan terkait permata itu merupakan tanggung jawab Pemerintah Inggris. PM David Cameron pun sudah menolak mengembalikan permata itu ke India.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com