Sampai Senin hari ini (9/11/2015), tercatat sekitar 25.000 dari 79.000 warga yang terdampar telah dipulangkan, demikian Deputi Perdana Menteri Arkady Dvorkovich menyatakan seperti dikutip kantor berita Associated Press.
Dvorkovich melanjutkan, diperlukan sekitar 2 minggu untuk memulangkan seluruh warga negeri Beruang Merah. Pemerintah Rusia sendiri mengirimkan pesawat khusus untuk mengevakuasi warganya.
Penumpang hanya diizinkan membawa tas maksimum seberat 5 kg. Bagasi besar lainnya akan dipulangkan melalui pesawat kargo khusus.
Keputusan ini diambil di tengah semakin kuatnya perkiraan bahwa bom yang ditanam di pesawat telah menjatuhkan pesawat nahas ini. Kecurigaan semakin meningkat setelah salah satu staf bandara mengakui longgarnya tingkat pengamanan bandara.
Hal yang mencengangkan, misalnya, adalah mesin pemindai bagasi yang kadang rusak, tidak berfungsi, dan longgarnya pemeriksaan terhadap makanan minuman yang dibawa ke pesawat.
Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan penghentian penerbangan untuk sementara waktu dari Rusia ke Mesir. Perdana Menteri Dmitry Medvedev menambahkan, belum ada rencana untuk memulai kembali penerbangan itu sampai waktu tidak tertentu. Yang pasti tidak dalam waktu segera dan memerlukan waktu, tutur Medvedev.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.