Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah di Malaysia Libur 2 Hari karena Kabut Asap

Kompas.com - 05/10/2015, 19:01 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

MALAYSIA, KOMPAS.com — Malaysia telah menutup sebagian besar sekolah di negaranya selama dua hari, Senin dan Selasa, untuk melindungi anak-anak dari kabut tebal berbahaya imbas asap pembakaran hutan di negara tetangga, Indonesia.
 
Hingga saat ini, indeks polusi udara di kawasan Shah Alam, ibu kota Selangor, mencapai level berbahaya. Selain itu, indikator tersebut membuat wilayah itu berstatus tidak sehat dibandingkan daerah lain, dikutip The Telegraph.
 
Selain itu, jarak pandang yang sangat minim memaksa beberapa bandara ikut ditutup selama berjam-jam, Minggu waktu setempat. Bahkan, pemerintah setempat mengklaim bahwa ajang maraton tahunan yang populer di Kuala Lumpur ikut dibatalkan gara-gara asap tersebut.
 
Wakil Perdana Menteri Zahid Hamidi mengatakan, upaya Jakarta (pemerintah pusat) untuk menindak sumber api yang diduga dilakukan petani masih kurang.
 
Menurut Zahid, Pemerintah Indonesia harus mencari lebih banyak bantuan dari negara tetangganya di Asia Tenggara guna mengatasi masalah tahunan tersebut.
 
Terakhir kali, kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap terjadi pada tahun 1990-an. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan hukuman berat bagi mereka yang terlibat dalam pembakaran hutan.
 
Namun, pemerintahnya memerlukan waktu selama tiga tahun untuk memecahkan masalah tersebut. 
 
Pasalnya, sebagian besar pelanggar diduga berasal dari perkebunan kelapa sawit serta perusahaan kayu dan kertas.
 
Menanggapi hal itu, Zahid menyambut baik langkah-langkah yang diumumkan oleh Jokowi. Namun, estimasi waktu yang ditentukan selama tiga tahun dianggap terlalu lama.
 
"Kami berharap komitmen tidak hanya di atas kertas atau sekadar pernyataan menyenangkan di telinga, tetapi melalui pelaksanaan yang bisa mengakhiri semua masalah kabut," kata Zahid dikutip kantor berita nasional Malaysia, Bernama.
 
Sementara itu, Departemen Meteorologi Malaysia memprediksi bahwa kabut tersebut akan segera hilang saat dimulainya musim hujan dalam waktu dekat.
 
Hingga saat ini, persoalan kabut tersebut tidak hanya dialami negara Malaysia. Terbaru, kabut juga dilaporkan terlihat di kawasan Thailand selatan, khususnya di provinsi Songkhla, Trang, Yala, dan Pattani, yang paling dekat dengan Malaysia.

Meskipun tidak ada pendataan terkait indikator polusi, keberadaan kabut tersebut tetap berimbas terhadap minimnya jarak pandang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com