Kesepakatan tersebut dicapai setelah sebanyak 132 dari 158 anggota parlemen setuju mencabut hak imunitas presiden. Pencabutan ini amat mungkin dipakai untuk menyelidiki skandal korupsi yang diduga melibatkan presiden.
Pekan lalu, sejumlah jaksa mengatakan Perez Molina merupakan auktor intelektualis di balik upaya penggelapan jutaan dollar dana dari bea cukai. Mereka menuding presiden dan sejumlah pejabat menerima jatah dari uang suap yang diberikan para pengusaha yang ingin menghindari pajak impor.
Presiden membantah dirinya terlibat. Namun, mantan wakil presiden dan sejumlah pejabat tinggi dipaksa mengundurkan diri dari jabatan mereka akibat skandal tersebut.
Koresponden BBC di Guatemala, Katy Watson, melaporkan langkah pencabutan kekebalan presiden disambut gembira warga di luar gedung parlemen. Mereka bertepuk tangan dan bersorak, ‘Ya kita bisa’.
Selama empat bulan terakhir rakyat Guatemala menggelar demonstrasi di jalan-jalan untuk memprotes korupsi pemerintah dan menyerukan presiden segera mundur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.