Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas akibat Alkohol Beracun di Mumbai Jadi 100 Orang

Kompas.com - 22/06/2015, 21:54 WIB
MUMBAI, KOMPAS.com - Jumlah korban tewas akibat kasus minuman keras beracun di Mumbai, India, kini mencapai 100 orang. Demikian keterangan dari pemerintah setempat, Senin (22/6/2015).

Dhananjay Kulkarni, wakil komisioner kepolisian Mumbai, mengumumkan jumlah korban tewas dalam insiden alkohol beracun terburuk dalam satu dekade terakhir itu.

"Jumlah korban tewas mencapai 100 orang dan 47 orang lainnya masih dirawat. Kami yakin telah menyita semua minuman keras beracun sehingga korban tak lagi berjatuhan," kata Kulkarni.

Dia menambahkan, polisi menahan seorang perempuan yang diduga menjual minuman keras ilegal itu selama 10 tahun terakhir.

"Polisi masih menunggu hasil investigasi untuk memastikan apalah minuman yang disebut sebagai minuman keras desa itu mengandung kadar metanol yang tinggi," lanjut Kulkarni.

Metanol adalah bentuk alkohol berkadar racun tinggi yang biasa digunakan untuk anti-pembekuan dan bahan bakar. Di India metanol biasa ditambahkan ke dalam minuman sebagai sebuah cara cepat dan munah meningkatkan kadar alkohol.

Minuman keras tak berlisensi banyak dikonsumsi di berbagai tempat di India dan terkadang dijual dengan harga kurang dari Rp 13.000 per botol. Minuman jenis inilah yang banyak menewaskan penggunanya.

Namun, kasus kematian akibat minuman keras murah ini biasanya terjadi di daerah pedesaan dan jarang terjadi di kota-kota besar seperti Mumbai.

Insiden ini merupakan yang terburuk di Mumbai sejak kejadian serupa terjadi pada 2004 yang menewaskan 100 orang. Namun, kejadian terburuk di India terjadi pada 2011 ketika 170 orang tewas setelah menenggak minuman keras di negara bagian Bengal Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com