Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penangkapan Penyerang Museum Tunisia Picu Keresahan di Italia

Kompas.com - 20/05/2015, 19:25 WIB
ROMA, KOMPAS.com - Kabar seorang tersangka penyerangan Museum Nasional Bardo Tunisia yang masuk ke Italia bersama perahu para imigran asal Afrika memicu banyak kecaman dari para politisi sayap kanan Italia.

Matteo Salvini, ketua Partai Liga Utara yang dikenal sangat anti-imigran, menyerukan agar kesepakatan Schengen yang memungkinkan warga bebas melintas batas negara-negara Eropa ditinjau kembali.

"Intelijen Libya mengatakan perahu-perahu (imigran) yang datang juga membawa para teroris ISIS. Hari ini di Milan, seorang warga Afrika Utara ditahan karena terlibat pembantaian di museum Tunisia. Tutup perbatasan sebelum terlambat," kata Salvini kepada media massa Italia.

Sementara itu, politisi sayap kanan Daniela Santanche dari partai Go Italy pimpinan Silvio Berlusconi juga tak ketinggalan mengecam kebijakan pemerintah terkait imigran.

"Sangat tak masuk akal bahwa pemerintahan saat ini, bukannya melindungi rakyat dari bahaya, malah mengubah Italia menjadi ladang para teroris," kata Santanche.

Sebelumnya, kepolisian Italia menahan pria asal Maroko Abdel Majid Touil (22) di sebuah kota kecil dekat Milan, wilayah utara negeri itu. Touil ditangkap karena diduga terlibat dalam penyerangan Museum Bardo Tunisia yang menewaskan 21 turis asing.

Penyerangan Museum Bardo terjadi pada 18 Maret lalu dan menewaskan 22 orang, di antaranya 21 turis asing. Setelah menduduki museum selama beberapa jam polisi berhasil menewaskan dua penyerang namun satu penyerang melarikan diri.

Pasca-insiden itu, aparat keamanan Tunisia menahan puluhan orang yang diduga terkait dengan tragedi tersebut. Pada 29 Maret, militer Tunisia menembak mati sembilan orang anggota kelompok militan Brigade Okba Ibn Nafaa yang diduga berada di balik serangan maut tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com