Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Perancis Gagalkan Sebuah Rencana Aksi Teror di Paris

Kompas.com - 22/04/2015, 17:30 WIB
PARIS, KOMPAS.com - Aparat keamanan Perancis berhasil menggagalkan sebuah rencana serangan teror di Paris dan menahan seorang tersangka anggota kelompok militan. Demikian Kementerian Dalam Negeri Perancis, Rabu (22/4/2015).

Tersangka, seorang mahasiswa yang sempat menembak kakinya sendiri, ditahan sejak Minggu (19/4/2015), setelah sejumlah senjata api ditemukan di mobil dan penginapannya.

Puluhan senjata api itu termasuk empat senapan mesin AK-47, rompi anti-peluru, sejumlah ban lengan polisi dan rencana rinci terkait sejumlah kantor polisi di Paris.

"Sebuah rencana serangan teror digagalkan pada Minggu pagi. Polisi menemukan sejumlah senjata api di dalam sebuah mobil. Sebuah dokumen juga ditemukan yang berisi rencana sebuah serangan. Tersangka kini sudah ditahan," kata Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve.

Polisi mengatakan, mereka mendapatkan peringatan Minggu pagi pukul 08.50, saat seorang pria memanggil ambulans. Pria itu ditemukan mengalami luka tembakan di kakinya di sebuah trotoar di salah satu sudut kota Paris.

Pria yang kemudian diketahui seorang mahasiswa jurusan teknologi informasi itu memberikan keterangan yang membingungkan kepada polisi soal bagaimana dia bisa tertembak.

Setelah mengikuti jejak darah pemuda itu ke sebuah mobil, polisi menemukan setumpuk senjata api, termasuk sebuah pistol Sig-Sauer yang biasa digunakan polisi. Sebelumnya pistol itu dilaporkan telah dicuri.

Tersangka, seorang pemuda Perancis berdarah Aljazair berusia 24 tahun yang sudah tingga di Perancis sejak 2009 itu akhirnya mengaku sebagai pemilik mobil berisi senjata api tersebut.

Polisi kemudian menggeledah kediaman pemuda tersebut dan menemukan lebih banyak senjata, peta dan sejumlah materi mencurigakan lainnya.

Pemuda yang oleh polisi belum disebutkan namanya itu mengaku dia tengah merencanakan serangan terhadap satu atau dua gereja di Villejuif, pinggiran kota Paris, pada hari Minggu itu.

"Polisi mendapatkan laporan bahwa tersangka juga berencana untuk pergi ke Suriah," ujar Cazeneuve sambil menambahkan kediaman saudara perempuan tersangka juga digeledah polisi.

Selain soal rencana serangan teror, polisi juga menanyai tersangka soal pembunuhan seorang pelatih kebugaran, Aurelie Chatelain, yang ditemukan tewas dalam sebuah mobil di kota Villejuif, dengan tiga luka tembakan di kepalanya.

Para pakar kepolisian mengatakan dari hasil pemeriksaan DNA diduga kuat tersangka serangan teror terkait dengan pembunuhan tersebut.  

Perancis memperketat pengawasan terhadap sejumlah individu yang dianggap berpotensi untuk melakukan serangan teror. Pemerintah juga menambah 10.000 personel militer untuk menjaga kawasan-kawasan "sensitif" setelah serangan teror Januari lalu yang menewaskan 17 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com