Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Emwazi: Tak Ada Bukti Putra Saya adalah 'Jihadi John'

Kompas.com - 04/03/2015, 14:27 WIB
KUWAIT CITY, KOMPAS.com - Ayah dari "Jihad John" mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Rabu (4/3/2015) bahwa tidak ada bukti putranya merupakan algojo bengis kelompok Negara Islam atau ISIS. Dia menambahkan, ada sejumlah "desas-desus palsu" yang sedang beredar.

"Tidak ada hal yang membuktikan terkait apa yang beredar di media, khususnya melalui klip video dan rekaman, bahwa si terdakwa adalah anak saya Mohammed , yang sedang disebut-sebut sebagai tersangka algojo Daesh (Negara Islam)," kata Jassem Emwazi kepada harian Kuwait, Al-Qabas.

Harian itu mengatakan, pihaknya berbicara dengan ayah Muhammad Emwazi, yang kelahiran Kuwait, di sebuah lokasi rahasia dalam wawancara pertamanya dengan media menyusul tuduhan bahwa putranya adalah anggota ISIS yang telah membunuh sejumah sandera Barat. "Saya punya pesan kepada rakyat Kuwait bahwa banyak dari rumor itu palsu," katanya kepada harian itu. "Karena saya merasa bahwa beberapa orang percaya hal itu, saya telah menugaskan seorang pengacara untuk membela saya dan untuk membuktikan bahwa... apa yang dikatakan itu tidak benar," katanya.

Tidak jelas mengapa dia tampaknya mencabut sejumlah pernyataan sebelumnya bahwa dia dan istrinya mengenali suara anak mereka dalam rekaman video yang beredar.

Pengacaranya, Salem al-Hashash, mengatakan dia sejak Munggu mengajukan tuntutan hukum terhadap orang-orang yang membuat tuduhan terhadap Emwazi senior dan keluarganya. Hashash mengatakan, kliennya diinterogasi kementerian dalam negeri selama tiga jam dan dibebaskan karena tidak ada kecurigaan terhadap dia.

Hashash menambahkan, seorang pengacara telah ditunjuk di Inggris untuk membela anggota keluarga yang berada di sana.

Mohammed Emwazi, tersangka algojo ISIS itu, lahir di Kuwait dari keluarga tanpa kewarganegaran yang asal Irak. Orang tuanya pindah ke Inggris tahun 1993 setelah harapan mereka mendapatkan kewarganegaraan Kuwait dibatalkan.

Menurut laporan Al-Qabas, Mohammed Emwazi mengunjungi Kuwait beberapa kali, terakhir antara tanggal 18 Januari dan 26 April 2010.  Setahun kemudian, dia ditolak memasuki ke Kuwait setelah namanya muncul dalam penyelidikan serangan di Inggris.

Media dan para pakar telah mengidentifikasi Emwazi sebagai anggota kelompok militan ISIS.  Dia diyakini bertanggung jawab atas pemenggalan setidaknya lima orang Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com